KOMPAS.com - Fakta di balik kasus mayat terikat kabel listrik di Jalan Raya Cisewu, Kampung Mekar Famili, Desa Sukajaya, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mulai terungkap.
Korban diketahui bernama M Stefanus Adiya Lay, seorang pengusaha asal Kota Bandung.
Selain itu, Stafenus juga ternyata tewas dibunuh sopirnya sendiri. Keduanya sempat cekcok setelah pelaku menagih gajinya kepada korban.
Baca juga: Polres Garut Pastikan Mayat yang Terikat Kabel dan Terbungkus Selimut di Cisewu Korban Pembunuhan
“Yang bersangkutan melakukan tindakan pembunuhan berencana terhadap korban karena kesal. Korban sempat mengancam dan tidak membayarkan gajinya selama satu bulan setengah,” kata Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono, Senin (22/8/2022).
Peristiwa naas itu terjadi pada Jumat (19/8/2022). Saat itu pelaku menagih gajinya yang belum dibayar.
Namun, hal itu justru membuat korban emosi lalu mengambil air softgun untuk mengancam pelaku.
Baca juga: Bantah Ada Perundungan Siswa SMP, Kadisdik Garut Sebut Perkelahian Antar-pelajar
“Saat korban turun dari kamarnya mengambil air soft gun, tersangka langsung mengambil palu dan melemparkan palu hingga mengenai wajah korban dan tersangka menghujani dengan palu di kepala korban,” katanya.
Setelah itu, pelaku mengikat mayat korban dengan kabel listrik dan membungkusnya dengan bed cover.
“Pukul 7 malam, pelaku membawa korban ke Garut, sekitar pukul 2 pagi setelah jalan sepi, korban langsung membuang korban bersama barang-barang lain yang terkena darah,” jelasnya.
Atas perbuatannya itu, pelaku terancam pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman mati.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Desa Sukajaya Kecamatan Cisewu Pujarsono mengungkapkan, di lokasi penemuan mayat ditemukan sejumlah barang.
"Ada kursi dengan bercak darah di lokasi, kursi kecil minimalis, kakinya besi kecil," jelas Pujarsono.
(Penulis : Kontributor Garut, Ari Maulana Karang | Editor : Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.