Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kebakaran di Bengkulu: Rumah Habis, Usaha Musnah, Hanya Pasrah

Kompas.com - 13/08/2022, 21:32 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Siti (55) harus kehilangan seluruh harta bendanya akibat musibah kebakaran yang menghanguskan tempat tinggalnya.

Peristiwa terjadi di Jalan Jeruk dan Gang Duku RT 005 RW 002 Kelurahan Lingkar Timur, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Jumat (12/8/2022) pukul 14.45 WIB.

Harta benda hangus terbakar

Pada sore itu, tiba-tiba api menjalar dari salah satu rumah kos kawasan padat tersebut.

Kemudian api dengan cepat merambat ke pemukiman warga lainnya sehingga rumah kontrakan Siti ikut terbakar.

Baca juga: Korban Kebakaran Cari Emas yang Hilang, Rumah dan Usaha Hangus, Sisakan Baju di Badan

Akibat kejadian itu usaha Siti berupa laundry kecil-kecilan ini juga tak tersisa karena dilahap si jago merah.

Padahal usaha laundry itu untuk menyambung hidup keluarganya.

Musibah itu tak menyisakan harta benda apapun bagi Siti. Hanya baju yang melekat di badan.

Sebab, saat kebakaran melanda dia tak sempat menyelamatkan barang-barang berharga karena sedang mengasuh cucunya.

"Saya tak memikirkan harta saya, saya memikirkan cucu berlari keluar rumah membiarkan api melalap rumah. Ada motor selamat karena posisi motor di luar rumah. Selebihnya harta saya cuma baju di badan," kisah dia.

Perhiasan Siti berupa kalung emas juga tak terselamatkan.

Meski telah berusaha mencari bersama suaminya, namun perhiasan itu lenyap diantara puing-puing kebakaran yang berserakan di sekitar rumahnya.

"Saya bingung ke depan bagaimana rumah kontrakan habis, usaha musnah. Saya hanya pasrah," ujar dia.

Siti beserta keluarga kini terpaksa harus menumpang di rumah kerabatnya. Bantuan dari pemerintah untuk korban kebakaran juga tak kunjung datang.

Baca juga: Kejagung Tunjuk 30 Jaksa Usut Kasus Pembunuhan Brigadir J

Berharap Bantuan Pemerintah

Saat ini bantuan hanya datang dari masyarakat umum yang turut bersimpati terhadap musibah kebakaran ini.

Meski tak ada korban jiwa dalam persitiwa itu, namun Siti berharap ada bantuan dari pemerintah segera datang.

Sebab, korban kebakaran saat ini membutuhkan bantuan seperti bahan pangan, tempat tinggal dan bantuan usaha.

"Bantuan dari pemerintah belum ada mungkin nanti ada. Saat ini kami membutuhkan bahan makanan dan tempat tinggal," kata Siti.

Api padam setelah dua jam

Sementara itu, dalam peristiwa itu seluruh armada pemadam kebakaran (Damkar) diterjunkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api agar tidak menjalar ke pemukiman lainnya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu, Yuliansyah mengatakan lokasi kebakaran berada di padat pemukiman dan akses jalan sempit.

"Lokasinya padat perumahan ditambah banyak warga menonton sulit untuk bergerak cepat ditambah gang perumahan sempit," kata dia.

Baca juga: Toko Material Bangunan di Jatinegara Kebakaran, 10 Mobil Pemadam Disiagakan

Api mulai padam setelah petugas berjibaku memadamkan api selama dua jam.

Kebakaran itu menyisakan beton rumah warga sementara atap dan isinya habis terbakar.

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran itu.

(Penulis Kontributor Bengkulu, Firmansyah | Editor Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com