Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Virus Cacar Monyet, Pemkot Semarang Siagakan Sejumlah Rumah Sakit

Kompas.com - 04/08/2022, 18:28 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang mulai menyiagakan beberapa rumah sakit untuk menantisipasi warga yang teridentifikasi suspek atau positif virus monkeypox atau cacar monyet.

Kepala Dinas Kesehatan (DKK) Semarang, Abdul Hakam mengatakan, sampai saat ini beberapa rumah sakit di Kota Semarang masih mempunyai ruang isolasi.

"Ruang isolasi yang awalnya untuk Covid-19 itu bisa digunakan untuk pasien suspek atau positif cacar monyet," jelasnya saat ditemui di kantornya, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Ganjar Imbau Warga Tak Panik soal Munculnya Suspek Cacar Monyet: Jaga Kesehatan dan Prokes

Selain soal persiapan, Hakam juga menjelaskan jika sampai saat ini belum ada warga atau pasien cacar monyet yang dirawat di Kota Semarang.

"Cacar Monyet di Kota Semarang belum ada," tegasnya.

Meski demikian, Pemerintah Kota Semarang akan terus mewaspadai soal virus baru yang bernama cacar monyet tersebut. Segala sesuatu yang berhubungan dengan cacar monyet akan diwaspadai.

"Kami tetap waspada untuk kedepannya," ujarnya.

Menurutnya, di beberapa negara maju sudah banyak warga yang terpapar virus cacar monyet. Bahkan, sampai saat ini jumlah warga di luar negeri yang terpapar cacar monyet sudah ribuan.

"Sudah ada ribuan kasus cacar monyet di negara maju," imbuhnya.

Untuk itu, Pemkot Semarang akan mewaspadai warga negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang datang atau pulang dari negara yang terdapat penyebaran cacar monyet.

"Mungkin teman-teman di pelabuhan dan bandara juga sudah mensiagakan," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com