Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HP Keluarga Brigadir J Diretas, Ternyata Ada Pesan yang Dihapus

Kompas.com - 15/07/2022, 14:43 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Keluarga Brigadir J atau Brigpol Nofriansyah Yosua Hutabarat sudah bisa mengakses media sosial dan aplikasi WhatsApp miliknya.

Peretasan berlangsung sejak Selasa (12/7/2022) pagi dan kembali bisa diakses pada Kamis (14/7/2022).

"WhatsApp dan Facebook sudah bisa dibuka dan digunakan. Tapi ada pesan yang dihapus," kata ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat, Kamis (14/7/2022).

Baca juga: Menilik Kondisi Brigadir J lewat Komunikasi Terakhirnya dengan Keluarga...

Ia mengatakan saat mendapatkan kendali akun WhatsApp-nya kembali, Samuel menemukan ada pesan dan riwayat chating yang terhapus.

Pesan yang dihapus berasal dari saudara dan teman Samuel.

"Baru bisa dibuka ponsel kami. Saya lihat tulisan dari saudara dan kawan terhapus. Ada tulisan terhapus. Mungkin peretas yang menghapus," kata dia lagi.

Namun, Samuel tidak memberitahukan apa isi pesan yang dihapus tersebut.

"Itu (pesan) soal pribadi, tidak ada kaitannya (dengan Brigadir J)," sambung Sambuel.

Walaupun sudah dibuka kembali, pihaknya masih khawatir menggunakan WhatsApp.

"Walaupun sudah bisa digunakan, kami takut untuk memakai WA kembali," ujarnya.

Ia pun mengatakan, belum ada rencana meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) setelah ponselnya diretas.

"Kami tidak meminta dan yang menawarkan juga tidak ada. Kami butuh sesuatu pun, sedangkan keadaan kami seperti ini," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 5 ponsel milik keluarga Polisi (Brigpol) Nofriansyah Yosua Hutabarat di Jambi diduga telah diretas. Ini disampaikan oleh Rohani Simanjuntak, bibi Brigpol Yosua dan ayahnya, Samuel Hutabarat Selasa (12/7/2022).

Dari keterangan keluarga korban, peretasan terjadi secara bertahap.

Pertama kali terjadi pada pukul sekitar 05.00 WIB yakni aplikasi Whatsapp dan Facebook milik ibu Brigadir J, Rosti Simanjuntak.

Selanjutnya, terjadi pada handphone milik kakak dan adik Brigadir J. Totalnya ada 5 ponsel yang diretas dalam satu hari ini.

Baca juga: Nomor WA Keluarga Diretas, Ayah Brigadir J: Mereka Mau Menyelidiki Kami

"Tak lama lagi HP Yuni tidak bisa dibuka. HP Devi juga tidak bisa dibuka. Total 5 HP tidak bisa dibuka," tutur Rohani.

Keluarga ini telah kehilangan sosok Brigadir Yosua yang terlibat dalam insiden penembakan. Mereka mendapatkan keterangan dari Mabes Polri, bahwa Brigadir Yosua terlibat baku tembak dengan Bharada E, yang mana insiden ini terjadi usai aksi pelecehan.

Menurut keterangan polisi dalam peristiwa baku tembak polisi terdapat sejumlah kejanggalan. Makanya, Kapolri membentuk tim khusus untuk memberikan keadilan kepada keluarga korban dan transparan kepada publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Hari Pertama PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang, Belum Ada yang Daftar

Regional
Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Pemprov Sumbar Siapkan 6 Titik Nobar Timnas lewat Videotron

Regional
PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni pada Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com