Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Bentrok Warga dengan Petani di Pasaman Barat, Dipicu Konflik Lahan

Kompas.com - 19/06/2022, 17:58 WIB
Perdana Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Bentrok fisik antara warga dengan kelompok tani di Pasaman Barat, Sumatera Barat, yang menyebabkan 10 orang terluka diduga dipicu konflik lahan.

"Diduga karena konflik lahan antara warga dengan kelompok tani," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu yang dihubungi Kompas.com, pada Minggu (19/6/2022).

Satake mengatakan, konflik lahan itu awalnya terjadi pada September 2021 lalu.

Warga mengeklaim tanah di jorong Batang Lingkin, Nagari atau Desa Aie Gadang, Kecamatan Pasaman, merupakan tanah ulayatnya.

Baca juga: Bertemu Prabowo di Hambalang, Gibran Disarankan Maju Gubernur

Sementara kelompok tani Bali Group juga mengaku itu juga tanah mereka dengan bukti sertifikat hak milik.

Saat itu, konflik berujung dengan adanya laporan polisi dari pihak petani atas dugaan tindak pidana pengancaman.

"Laporannya di Satreskrim Polres Pasaman Barat dan masih ditangani sambil menunggu bukti dari Badan Pertahanan Nasional Pasaman Barat," ujar Satake.

Konflik kembali meruncing pada Sabtu (18/6/2022) sore ketika petani mendatangi lahan untuk dibersihkan, namun dihadang oleh warga.

Sebelumnya diberitakan, seratusan warga dengan kelompok tani di Kampung Garuntang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, bentrok fisik, Sabtu (18/6/2022) sore.

Akibatnya 10 orang mengalami luka-luka yang diduga akibat senjata tajam.

 

"Benar terjadi bentrok antara warga dengan kelompok tani kemarin sore. Sekarang kondisinya sudah kondusif," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Minggu (19/6/2022).

Satake menceritakan kronologis peristiwa berawal pada pukul 15.00 WIB ketika ada kelompok Tani Bali Grup mendatangi posko masyarakat Garuntang untuk membersihkan lahan.

Kegiatan itu dilarang oleh kelompok masyarakat Garuntang, sehingga terjadi gesekan.

"Terjadi cekcok dan berujung dengan bentrok fisik," ujar Satake.

Baca juga: Viral, Sejumlah Ular Besar Dibuang di Drainase Pasar Pandansari, Begini Penjelasannya

Satake mengatakan, total massa dari kedua belah pihak berjumlah sekitar 150 orang.

Bentrokan berawal ketika adanya yang memulai menyiram dengan air cabe hingga terjadi bentrokan fisik.

Akibatnya, tujuh orang warga mengalami luka-luka. Sedangkan dari kelompok tani ada tiga orang yang menderita luka-luka.

"Saat ini, kondisinya sudah kondusif. Polres Pasaman Barat menindaknya," kata Satake.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com