Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Reza AA Wattimena
Peneliti

Peneliti di bidang Filsafat Politik, Filsafat Ilmu dan Kebijaksanaan Timur. Alumnus Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta. Doktor Filsafat dari Hochschule für Philosophie München, Philosophische Fakultät SJ München, Jerman. Pernah mengajar di berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Universitas Airlangga, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Universitas Presiden, Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan Universitas Multimedia Nusantara.

Di Dalam Pelukan Beringin Bali

Kompas.com - 17/06/2022, 08:47 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

POHON beringin memang dekat dengan hati masyarakat Bali. Daunnya ribun. Batangnya besar. Pohon tersebut memberikan kesejukan dan keteduhan bagi sekitarnya.

Siapa yang mengunjungi Bali, ia sudah mengunjungi surga. Tak hanya saya yang merasa seperti ini.

Ratusan juta orang di seluruh dunia merasakannya. Banyak pula yang lupa, bahwa Bali adalah bagian dari Indonesia.

Di Bali, saya sangat suka berkeliling dengan sepeda motor. Saya tidak berkunjung ke tempat-tempat yang biasa didatangi para wisatawan.

Saya masuk ke desa-desa terpencilnya, jauh dari sentuhan pariwisata. Semua serba indah, asri, harmonis dan wangi semerbak dupa di segala penjuru.

Hari Senin 30 Mei 2022, satu hal menarik perhatian saya. Ada pohon beringin begitu besar. Letaknya di pinggir sawah, di salah satu desa kecil di Kabupaten Klungkung. Pemandangan yang begitu menyejukkan hati, dan menggetarkan jiwa.

Di hati masyarakat Bali, pohon beringin adalah tumbuhan surgawi. Para Dewa bersemayam di sekitarnya.

Tak heran, pohon beringin selalu dekat dengan Pura di Bali. Ia merupakan bagian tak terpisahkan dari ritual suci agama Bali.

Akar beringin kokoh, melambangkan keperkasaan. Daunnya adalah lambang kesucian. Beringin adalah ibu manusia, begitu keyakinan orang Bali.

Mengingat dunia yang terus mengalami pemanasan global, perubahan iklim dan bencana ekologi, keyakinan masyarakat Bali ini kiranya layak diterapkan di seluruh dunia.

Padanda Made Sidemen menulis di dalam Lontar Siwagama pada 1938 lalu. Ia mengisahkan perjalanan seorang bernama Bhagawan Salukat.

Sang Bhagawan sedang melakukan perjalanan di berbagai Pura besar Bali. Ia pun menemukan sebatang pohon beringin. (Komang Putera, 2022)

Sang batang mengeluh, betapa ia kesulitan hidupnya. Ia kurus, dan selalu diincar oleh para hewan untuk dimakan.

Sang Bhagawan tergerak hatinya. Karena kemurahan hati dan pemahamannya yang dalam tentang hidup, Bhagawan Salukat memberikan anugrah tak terhingga pada batang beringin tersebut.

Sejak saat itu, pohon beringin menjadi pencipta damai, kemakmuran, rumah para Dewa dan pelebur dosa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

PSI dan PBB Beri Sinyal Kuat Dukung Andra Soni di Pilkada Banten 2024

Regional
Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Vonny Francis, Perempuan Pertama yang Menyatakan Diri Maju Pilkada Sikka

Regional
Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Di Sumbawa, Jokowi Ungkap Penyebab Turunnya Harga Jagung

Regional
Pembangunan 'Sheet Pile' di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Pembangunan "Sheet Pile" di Kawasan Rawan Rob Semarang Capai 70 Persen

Regional
Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Mengaku Cari Kalung Buat Seserahan, 2 Ibu Rumah Tangga Bobol Toko Emas

Regional
Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com