Tak heran, tempat-tempat suci di Bali dekat dengan pohon beringin, termasuk berbagai Pura yang memiliki keindahan tiada tara.
Keberadaannya pun dilestarikan dengan penuh cinta oleh masyarakat Bali. Lebih tepatnya, pohon beringin dan manusia saling melindungi dan melestarikan satu sama lain.
Di dalam tradisi Hindu Bali, pohon beringin juga memiliki makna yang dalam. Ia adalah lambang dari Tritunggal Dewa Hindu. Dewa Wisnu adalah kulit kayunya. Dewa Brahma akarnya. Dan Dewa Siwa adalah cabang-cabang batangnya.
Pohon beringin pun dianggap sebagai lambang kesuburan dan kesehatan. Ia dipuja oleh mereka yang ingin memiliki anak. Juga, siapa yang mengurapi dirinya dengan abu dari bagian pohon beringin akan lebur dosanya.
Semua ini menggambarkan, betapa dekatnya masyarakat Bali, dan kebudayaan Hindu pada umumnya, dengan pohon beringin.
Di dalam tulisannya, Komang Putera menjelaskan, bahwa pohon beringin juga memiliki banyak fungsi pengobatan.
Ini terlihat jelas di dalam tulisan-tulisan Usada Bali yang berbicara soal kesehatan dan penyembuhan diri.
Salah satu teks lontar yang paling berpengaruh adalah Usada Taru Pranama. Lontar ini bercerita tentang seorang tokoh bernama Prabhu Mpu Kuturan.
Setelah sekian lama menyembuhkan penyakit banyak orang, Mpu Kuturan mengalami masalah. Ia kehilangan kemampuannya.
Oleh karena itu, ia melakukan Tapabrata untuk mengembalikan kemampuannya yang hilang. Pada hari ketujuh, turunlah seorang Bhatari dari kayangan.
Mpu Kuturan pun diberikan karunia. Kini, ia bisa berbicara dengan berbagai pohon. Semua pohon akan mengungkapkan rahasianya, yakni khasiat yang bisa mereka berikan untuk kesembuhan manusia.
Setiap bagian dari pohon beringin pun bercerita, betapa mereka sangat berguna untuk melepaskan manusia dari berbagai penyakit. Nilai pohon beringin bagi hidup manusia, dan alam keseluruhan, hampir tak berhingga.
Beringin juga memiliki makna dalam untuk Indonesia. Pancasila adalah dasar negara Indonesia.
Di sila ketiga, pohon beringin menjadi lambang bagi persatuan Indonesia. Di dalam lambang perisai Pancasila, pohon beringin berada di sebelah kanan atas dengan warna putih sebagai latarnya.
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menegaskan, bahwa pohon beringin adalah simbol keteduhan dan kekuatan bangsa.