Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Perwira TNI AL Ditangkap karena Disersi Selama 3 Bulan | Bahan Peledak, Senpi, dan Peluru Ditemukan di Rumah Direnovasi

Kompas.com - 08/06/2022, 06:00 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Berita seorang perwira menengah TNI AL,berinisial Letkol AS, ditangkap tim gabungan Puspom TNI di Perumahan Getasan Indah, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, menjadi perhatian publik.

Perwira itu ditangkap karena disersi selama tiga bulan. AS bertugas di Mabes TNI AL Denma Cawak Kapal.

Sementara itu, bahan peledak, senjata api, dan peluru ditemukan di sebuah rumah yang akan direovasi di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/6/2022).

Adapun rumah itu terletak di antara dua bangunan di sekitar Jalan Asia Afrika.

Untuk mencapai rumah ini harus melalui gang sempit. Pada saat pemeriksaan dilakukan tim Gegana, polisi memasang garis kuning polisi.

Saat ini barang-barang itu sudah diamankan ke Mako Brimob di Cikeruh untuk diteliti.

Beriku populer nusantara selengkapnya:

1. Perwira TNI AL disersi selama tiga bulan

Ilustrasi penangkapan.Shutterstock Ilustrasi penangkapan.

Direktur Pembinaan Penegakan Hukum (Dirbin Gakkum) Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI Kolonel Khoirul Fuad mengatakan, Letkol AS ditangkap karena yang bersangkutan desersi selama tiga bulan.

"Letkol AS diketahui tidak masuk kerja sejak tiga bulan lalu, mulai 9 April 2022. Itu yang pertama, untuk kasus yang lain masih didalami. Info awal ada masalah keluarga," katanya.

Kata Fuad, AS baru sekali ini desersi sehingga ada kemungkinan dilakukan pembinaan.

Namun, sambungnya, jika ditemukan pidana lain maka bisa terkena sanksi lain.

"Kalau masih bisa dibina ya bisa kembali dinas, tapi kalau ada pelanggaran lain bisa dikenakan hukuman maksimal kurungan dua tahun delapan bulan. Dikenakan Pasal 87," tegasnya.

Baca juga: Bolos 3 Bulan, Letkol AS Digerebek Tim Puspom TNI di Kabupaten Semarang

 

2. Bahan peledak, senpi, dan peluru ditemukan di rumah direnovasi

Pihak kepolisian menemukan bahan peledak serta sepucuk senjata api beserta peluru tajam aktif di sebuah rumah di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/6/2022) malam.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Pihak kepolisian menemukan bahan peledak serta sepucuk senjata api beserta peluru tajam aktif di sebuah rumah di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (6/6/2022) malam.

Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung mengatakan, temuan itu berawal dari adanya rencana renovasi sebuah rumah tempat ditemukannya barang-barang tersebut.

Saat akan dibersihkan, sambung Aswin, orang yang hendak merenovasi rumah itu menemukan barang-barang tersebut.

"Saat dibersihkan, ternyata ditemukan barang diduga bahan peledak TNT sudah mencair. Kemudian sejumlah peluru tajam dan senjata api. Memang mau direnov rumahnya," ucap Aswin, di lokasi.

Kemudian, oleh orang tersebut penemuan itu dilaporkan ke polisi.

Baca juga: Berawal dari Renovasi Rumah, Ditemukan Bahan Peledak, Senpi, dan Peluru di Jalan Asia Afrika Bandung

 

3. Gempa M 4,6 guncang sumbawa, tak berpontensi tsunami

Ilustrasi gempa terkini, gempa bumi, gempa tektonik, gempa tidak berpotensi tsunami.SHUTTERSTOCK/Andrey VP Ilustrasi gempa terkini, gempa bumi, gempa tektonik, gempa tidak berpotensi tsunami.

Gempa bumi dengan magnitudo 4,6 guncang wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/6/2022) sekitar pukul 14.03 Wita.

Dari analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) NTB, menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M 4,6 dengan episenter pada koordinat 8,17° LS; 117,31° BT, atau di laut pada jarak 37 kilometer barat laut Sumbawa, NTB pada kedalaman 10 kilometer.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septhiadi mengatakan, gempa dirasakan di wilayah Sumbawa II-III MMI dan getarannya dirasakan oleh beberapa orang.

"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu," kata Septhiadi dalam keterangan tertulis, Selasa.

Baca juga: Gempa M 4,6 Guncang Sumbawa, Ini Hasil Analisis BMKG

 

4. Dugaan penyebab Eril terseret arus di Sungai Aare, Swiss hingga tenggelam

Emmeril Kahn Mumtadz putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia tenggelam di Sungai Aare, Swiss saat berenang.IG Emmeril Kahn Mumtadz Emmeril Kahn Mumtadz putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia tenggelam di Sungai Aare, Swiss saat berenang.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menduga, Eril terseret arus Sungai Aare dan tenggelam karena mengalami kram.

"Jadi pas kejadian, anak kami itu terduga ada kram. Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya, dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula. Jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," kata Emil, sapaan akrabnya, saat memberikan keterangan dalam pengajian keluarga, Minggu (5/6/2022) malam.

Kata Emil, kondisi Sungai Aare, berbeda dengan sungai Indonesia.

Sebab, air di Sungai Aare itu datang dari salju es yang cair.

"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai di kita. Kalau di kita sungai itu sumbernya mata air, jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat. Kalau di sana itu sungainya datang dari salju es yang cair. Jadi walaupun cuacanya biru dan panas, itu airnya seperti air kulkas, kira-kira begitu," ujarnya.

Baca juga: Dugaan Penyebab Eril Terseret Arus Sungai Aare hingga Tenggelam dan Pencarian Tanpa Batas Waktu

 

5. Tanggapan tokoh agama Buddha soal tiket naik Candi Rp 750.000

Bhikku Sri Pannyavaro Mahathera,Dokumentasi Pribadi Bhikku Sri Pannyavaro Mahathera, Bhikku Sri Pannyavaro Mahathera,

Tokoh agama Buddha, Bhikkhu Sri Pannyavaro Mahathera, dari Vihara Mendut mengatakan, umat Buddha dari kalangan rakyat kecil tidak akan mungkin dapat menjangkau harga tiket naik Candi Borobudur yang dibanderol Rp 750.000 per orang.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan harga baru untuk wisatawan yang ingin naik ke Candir Borobudur dengan hargar Rp 750.000.

Kenaikkan harga tiket itu disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Rakyat kecil, (umat Buddha pedesaan yang berada cukup banyak di Jawa Tengah) sampai meninggal dunia pun tentu tidak akan mampu naik ke atas candi untuk melakukan puja atau pradaksina karena harus membayar biaya yang sangat mahal bagi mereka," tutur Pannyavaro, melalui keterangan pers, Senin (6/6/2022) sore.

Pihaknya berharap, keinginan umat Buddha ini dapat diperhatikan oleh para pihak yang berwenang membuat keputusan-keputusan perihal regulasi Candi Borobudur.

 Baca juga: Bikkhu Pannyavaro: Umat Buddha Rakyat Kecil Tidak Mampu Beli Tiket Mahal untuk Ibadah di Candi Borobudur

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Dian Ade Permana, Agie Permadi, Idham Khalid, Ika Fitriana | Editor : Dita Angga Rusiana, David Oliver Purba, Khairina, Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com