Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monyet di Wisata Air Wendit Berkeliaran ke Permukiman Warga, Petugas Bantah karena Tak Diberi Makan

Kompas.com - 27/05/2022, 13:20 WIB
Imron Hakiki,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pengelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wisata Air Wendit menepis anggapan ratusan monyet yang berkeliaran ke rumah warga di Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akibat kekurangan makanan.

Seorang petugas UPT Wisata Air Wendit, Widodo mengatakan, pihaknya rutin memberi makan monyet yang ada di area perhutanan Wisata Air Wendit.

"Anggapan orang-orang monyet-monyet ini berkeliaran ke rumah warga karena tidak diberi makan itu tidak benar. Kita selalu memberi makan tiga kali sehari. Pagi, siang, dan sore," kata Widodo saat ditemui di area Wisata Air Wendit, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Ratusan Monyet Liar Serang Perkampungan di Malang, Warga Resah

Menurut Widodo, untuk memberi makan monyet yang ada di kawasan itu, pihaknya menghabiskan berkilo-kilo pisang dan ketela.

"Selalu kami beri makan, pisang dan ketela. Karena jumlahnya ratusan, jadi setiap hari bisa menghabiskan berkilo-kilo," tuturnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 27 Mei 2022, Pagi Cerah Berawan, Sore Hujan Ringan

Widodo justru menduga, ratusan monyet itu berkeliaran ke area permukiman warga akibat warga sekitar kerap memberi makan.

"Awalnya diberi makan oleh warga. Karena monyet ini mungkin merasa nyaman, sehingga sering berkeliaran ke sana," katanya.

Saat ini, petugas UPT Wisata Air Wendit terus berupaya menghalau para monyet-monyet itu agar kembali ke area perhutanan Wisata Air Wendit, agar tidak mengganggu warga.

"Saya minta petugas menghalau kembali dari perkampungan, dan saya minta mereka memberi makan monyet setelah masuk area perhutanan. Tidak di dalam area perkampungan warga," jelas Widodo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Regional
Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Regional
Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Regional
Satu Mahasiswa Undip Penerima KIPK Undip Mundur, Empat Lainnya Masih Membutuhkan

Satu Mahasiswa Undip Penerima KIPK Undip Mundur, Empat Lainnya Masih Membutuhkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com