BUTON SELATAN, KOMPAS.com - Warga Kabupaten Buton Selatan kembali menggelar unjuk rasa menolak surat keputusan (SK) Mendagri yang menetapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Buton Selatan, La Ode Budiman sebagai Penjabat (Pj) Bupati, pada Rabu (25/5/2022).
Warga menolak SK tersebut karena La Ode Budiman masih saudara dengan bupati sebelumnya La Ode Arusani, yang dicurigai akan membuat dinasti pemerintahan di Buton Selatan.
"Beliau ini (La Ode Budiman) masih iparnya La Ode Arusani. Kita ingin hilangkan rezim ini, kita hilangkan kerajaan dinasti yang dibangun La Ode Arusani. Dia jadi bupati, kemudian istrinya jadi anggota DPRD Buton Selatan, kemudian anaknya jadi ketua KONI, semua Kepala dinas adalah keluarganya," kata Koordinator Aksi, La Ode Alyamin, di depan kantor Bupati Buton Selatan, Rabu (25 /5/2022).
Baca juga: Gubernur Sultra Tunda Pelantikan 2 Penjabat Bupati, Ini Alasannya
Dia menilai, Mendagri Tito Karnavian tidak melihat secara langsung kondisi pemerintahan di Buton Selatan.
"Kalau bisa datang ke Buton Selatan lihat seperti. La Ode Budiman belum layak dimiliki karena baru empat bulan sebagai Sekda itup un cacat administrasi," ujarnya.
Aksi demontrasi yang dilakukan warga mendapat pengawalan dari anggota Polres Buton. Pengunjuk rasa yang hendak masuk ke dalam kantor Bupati dihalang masuk oleh petugas kepolisian.
Pengunjuk rasa yang kesal, kemudian merobohkan satu pintu gerbang yang tak dijaga petugas. Beruntung polisi bergerak cepat dan kembali menutup jalan di gerbang yang dirusak pengunjuk rasa.
Sementara itu, Kantor Bupati Buton Selatan terlihat lenggang. Beberapa pegawai ASN masih masuk kantor seperti biasanya
Sebelumnya, pada Senin (23/5/2022), warga Buton Selatan juga menggelar unjuk rasa menolak SK Mendagri tersebut di Kantor DPRD Buton Selatan. Dalam unjuk rasa tersebut, seorang warga nyaris adu jotos dengan seorang anggota dewan.
Kericuhan ini terjadi ketika ada seorang anggota dewan mendukung SK Mendagri tersebut. Hal ini memicu amarah pengunjuk rasa.
Bahkan seorang pengunjukrasa sempat membanting meja dan mendatangi anggota dewa tersebut. Suasana semakin memanas ketika anggota dewan tersebut juga mendatangi pengunjukrasa dengan wajah penuh amarah.
Satpol PP dan polisi yang melakukan pengamanan berusaha melerai kedua. Aksi ini terhenti setelah Wakil Ketua DPRD Buton Selatan setuju untuk menyampaikan tutuntan tersebut kepada gubernur dan mendagri.
“Kami menyutujui untuk menyampaikan ke menteri dalam negeri, gubernur terkait La Ode Budiman sebagai pejabat Bupati Buton Selatan,” kata Wakil Ketua DPRD Buton Selatan, Aliadin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.