Korban kemudian digotong oleh warga menuju rumahnya di desa tersebut.
"Dia tidak sadarkan diri, tapi terus mengeluarkan kata-kata dengan bahasa daerah di sana," katanya.
Saat ini, tambah Moyo, kondisi korban sudah mulai membaik namun masih dalam proses pemulihan di rumahnya di desa tersebut.
"Sudah agak membaik tapi masih pemulihan," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Desa (Raja) Seith, Rivai Ramli Nukuhehe mengaku, Briptu Tajudin ditemukan di hutan tak jauh dari Benteng Wawane yang ada di desa tersebut.
Lokasi itu merupakan lokasi yang dianggap keramat oleh warga setempat.
"Dia (Tajudin) hilang di Benteng Wawane, bukan di Gunung Kota. Dia ditemukan oleh Bapak La Kia saat sedang pergi ambil kasbi (singkong) di kebun," kata Rivai.
Menurut Rivai setelah diantar menuju perkampungan, mereka kemudian bertemu dengan warga yang sedang melakukan pencarian.
Saat itulah, korban langsung pingsan dan tidak sadarkan diri, setelah itu warga menggotong korban ke rumahnya.
"Jadi saat ketemu warga itu dia langsung pingsan kemudian diangkat dan dibawa ke rumahnya oleh warga," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.