Indeks Pembangunan Manusia: 63,91 (2020)
Suku: Orang Kanekes
Aspek Kebudayaan Kabupaten Lebak
Baca juga: Profil Kota Semarang
Kebudayaan Kabupaten Lebak meliputi berbagai hasil budaya di wilayah ini, meliputi:
Bahasa daerah : Bahasa Sunda
Rumah adat: Rumah Panggung
Pakaian adat: Pakaian Adat Baduy berwarna hitam dan putih
Alat musik : Dogdog Lojor
Kesenian tradisional : Dogdog Lojor
Bangunan bersejarah : Rumah Dinas Bupati Lebak (Residentie Regent van Lebak), Watertoren Rangkasbitung, Residentie Van Max Oil atau pabrik minyak, Kasepuhan Cisungsang, Situs Lebak Cibedug, dan Perbatasan Bogor-Lebak Banten.
Umumnya, masyarakat Kabupaten Lebak dapat menerima hal-hal baru yang menunjang pembangunan ekonomi, baik penanaman modal dalam negeri maupun modal luar negeri. Syaratnya, mereka dilibatkan dalam kegiatan.
Baca juga: Profil Kota Serang
Kabupaten Lebak memiliki potensi industri kecil, seperti gula aren, emping mlinjo, bata, genteng, tikar pandan, anyaman bambu, pande besi, batu fosil, kerajian kulit imitasi, dan tahu tempe.
Potensi perkebunan berupa karet, kelapa sawit, kopi robusta, aren, cengkeh, kelapa hybrid, lada, pandan, teh, jambu mete, vanili, jarak, pagar, dan kapuk.
Potensi yang potensial adalah usaha perikanan tangkap. Dimana, potensi perikanan mencapai 3.712,4 ton/tahun dan potensi ZEE sebesar 6.884,84 ton/ tahun.
Kabupaten Lebak memiliki pengelolaan peternakan sapi, baik yang dilakukan pihak swasta maupun BUMD (PD Lebak Niaga), yaitu sapi potong. Peternakan lainnya berupa peternakan kerbau, kambing, domba, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, dan itik manila.