Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengungsi Gempa Pasaman: Butuh Bantuan Tenda hingga Selimut

Kompas.com - 27/02/2022, 11:59 WIB
Idon Tanjung,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ratusan warga terdampak gempa bumi mengungsi di Kantor Camat Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar).

Pantauan Kompas.com, Sabtu (26/2/2022), malam, banyak orang tua hingga anak-anak yang mengungsi di salah satu posko pengungsian terpusat di pekarangan kantor pemerintah itu.

Warga yang sebelumnya mengungsi di tenda darurat di depan rumahnya, kini sudah dijemput oleh petugas dan dibawa ke posko pengungsian yang didirikan pemerintah setempat.

Tenda pengungsian itu memenuhi kantor camat. Ada yang tidur di tenda, tetapi ada juga di teras masjid.

Berdasarkan data di Kantor Kecamatan Tigo Nagari yang dilihat Kompas.com, Sabtu malam, ada 429 orang pengungsi.

Namun, tak semua pengungsi yang kebagian tenda. Hal ini disebabkan karena banyaknya warga yang mengungsi, sehingga kekurangan tenda maupun fasilitas lainnya.

Salah satunya adalah Simur (48), warga Nagari Durian Rampak, Kecamatan Tigo Nagari.

Simur bersama suami dan anak-anaknya sebelumnya mengungsi di Nagari Durian Gunjo pada Jumat malam.

Baca juga: 5.000 Warga Pasaman Mengungsi akibat Gempa, 500 di Antaranya Balita

Namun, dia diminta untuk mengungsi ke lokasi yang lebih jauh dari pusat gempa bumi.

"Saya ke sini (kantor camat) pakai motor Sabtu sore jam empat, karena waktu di Durian Gunjo orang BMKG datang minta mengungsi ke kantor camat ini. Dikhawatirkan terjadi gempa susulan," ujar Simur saat diwawancarai Kompas.com di posko pengungsian, Sabtu malam.

Namun, Simur mengaku kecewa karena tidak mendapat tenda untuk beristirahat. Padahal dirinya belum tidur sejak semalam.

"Sampai di sini rupanya tenda tidak ada. Sudah saya buat proposal sama Wali (Kepala Desa), tapi Wali entah ke mana. Jadi sekarang terpaksa tidur di teras masjid sama anak yang paling kecil," kata Simur.

Simur tak terlalu mempermasalahkan tidak ada tenda, asalkan ada selimut dan kasur, terutama untuk anaknya. Namun, selimut dan kasur yang diharapkan juga tak ada.

"Lihat orang minta tenda, saya datang minta tapi tak dapat. Terus saya minta kasur dan selimut juga tak ada," kata Simur.

"Tanya sama orang di kantor camat dibilangnya 'lihat sama Wali, buk', sudah saya kasih surat, tapi Wali enggak ada, ya sudahlah. Padahal semalaman saya tak ada tidur. Datang ke sini supaya bisa tidur, tapi susah juga," sebut Simur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com