Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gamelan Bali, Cara Memainkan, Fungsi, dan Suara yang Dihasilkan

Kompas.com - 19/02/2022, 06:00 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Gamelan Bali merupakan alat musik tradisional yang berasal di Provinsi Bali.

Jika sekilas dilihat, gamelan Bali hampir setipe dengan gamelan Jawa, alat musik tradisional yang dimainkan secara bersama-sama, meskipun keduanya berbeda.

Rupanya, ada latar belakang yang menghubungkan diantara keduanya.

Dalam prasasti berbahasa Bali Kuno yang ditemukan di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng pada angka tahun 818 Saka atau 896 M menyebutkan beberapa alat musik yang berhubungan dengan gamelan.

Alat musik yang berhubungan dengan gamelan tersebut menunjuk pada pemain alat musik tersebut yaitu penabuh gamelan (pemukul), pesinden (pagending), penabuh angklung (pabunying), penabuh kendang (papadaha), peniup suling besar (parbhangsi), perkumpulan topeng (partapukan), dan dalang (parbwayang).

Kemudian, saat komunikasi kerajaan Jawa dan kerajaan Bali semakin intens, beberapa jenis kesenian seperti gamelan Jawa ikut masuk meskipun masih berupa instrumen terpisah.

Denpasar, Bali island, Indonesia - June 23, 2016: Group of Balinese people. Beautiful men in colorful costumes play traditional gamelan music on street parade at art and culture festival.Shutterstock/Denis Moskvinov Denpasar, Bali island, Indonesia - June 23, 2016: Group of Balinese people. Beautiful men in colorful costumes play traditional gamelan music on street parade at art and culture festival.

 

Kondisi ini membuat gamelan Bali sekilas mirip dengan gamelan Jawa. Namun tentu, keduanya memiliki perbedaan.

Pada gamelan Bali, bentuk wilah (bilah pada saron) lebih tebal dan instrumen berbentuk pencon (semacam bonang) lebih banyak pada wilah. Selain itu, cara memainkan instrumen juga tidak selalu sama.

Bahkan di Bali, permainan gamelan di satu wilayah dengan di wilayah lain berbeda. Permainan gamelan di wilayah timur Bali agak berbeda jika dibandingkan dengan Bali selatan dan utara, yang masih banyak berhubungan dengan lingkungan keraton dan mendapat pengaruh dari Jawa.

Ciri-ciri Gamelan Bali

Gamelan Bali atau Gambelan mempunyai karakter kuat, dinamis, suaranya meledak-ledak dengan ritme musik yang cepat.

Hal yang paling menonjol karena gamelan Bali memiliki instrumen sejenis hand cymbal yang berukuran kecil bernama "ceng ceng" yang menjadi pembeda dengan jenis gamelan lainnya.

BALI, INDONESIA - JUNE 21, 2015: Old musician man of traditional Gamelan orchestra dressed in Balinese style male costume playing ethnic music on bamboo flute Suling at Art and Culture Festival.Shutterstock/Denis Moskvinov BALI, INDONESIA - JUNE 21, 2015: Old musician man of traditional Gamelan orchestra dressed in Balinese style male costume playing ethnic music on bamboo flute Suling at Art and Culture Festival.

Ceng-ceng selalu dimainkan dalam tempo cepat. Bunyinya akan sangat nyaring jika lempeng kiri dan kanan diadukan satu sama lain.

Hal ini berbeda dengan gamelan Jawa yang memiliki nada lebih lembut. Sedangkan, gamelan Sunda yang didominasi seruling memiliki ritme musik lembut mendayu-dayu.

Ada alasan terkait dengan ritme musik pada gamelan Jawa. Suku Jawa sengaja menghindari ekspresi yang meledak-ledak dan berusaha mewujudkan toleransi antar sesama, sehingga dalam memainkan musik gamelan pun tidak ada suara dominan satu dengan yang lainnya. Salah satu contohnya, pada bagian penutup irama gending yang memadukan tali rebab berirama sedang untuk mengimbangi bunyi kenong, saron, kendang, gambang, dan gong.

Jenis Gamelan Bali 

Berdasarkan bahan pembuatannya, gamelan bali dibedakan menjadi tiga, yaitu

  • Gamelan perunggu yang disebut "gamelan krawang" karena dirakit oleh pande krawang (ahli perunggu)
  • Gamelan bambu karena berbahan bambu
  • Gamelan besi yang disebut "gamelan slonding", gamelan besi merupakan gamelan paling langka karena jarang digunakan

Berdasarkan kemunculannya gamelan Bali dibedakan menjadi:

UBUD, BALI, INDONESIA - NOV 1: A man plays traditional gamelan percussion during the ceremony of the cremation of the Queen on November 1, 2013 in Ubud, Bali.Shutterstock/Evantravels UBUD, BALI, INDONESIA - NOV 1: A man plays traditional gamelan percussion during the ceremony of the cremation of the Queen on November 1, 2013 in Ubud, Bali.

  1. Gamelan Wayah atau Gamelan Tua. Diperkirakan, gamelan tersebut sudah ada sejak sebelum abad XV. Pada masa ini, gamelan didominasi oleh alat-alat berbentuk "wilahan". Jenis gamalan ini seperti, angklung, gender, wayang, baleganjur, gengging, bebonangan, geng beri, caruk, gong luwang, gambang, dan selonding. Kendang belum ada dalam ansambel gamelan wayah.
  2. Gamelan Madya. Diperkirakan, jenis gamelan madya muncul pada sekitar abad XVI sampai XIX. Instrumen kendang atau gendang dan pencon sudah digunakan pada masa gamelan madya. Gamelan yang termasuk jenis ini antara lain batel barong, bebarongan, joged pingitan, penggambuhan, gong gede, pelegongan, dan semar pegulingan.
  3. Gamelan anyar atau Gamelan Baru. Diperkirakan, gamelan ini muncul sekitar abad XX. Permainan instrumen kendang sangat menonjol pada jenis gamelan anyar. Beberapa gamelan yang termasuk dalam jenis ini antara lain adi merdangga, manikasanti, bumbung gebyog, samaradana, bumbang, gong suling, geguntangan , jegog, genta pinara pitu, kendang mabarung, gong kebyar, okakan atau grumbungan, janger, tektekan, dan joged bumbung.

Fungsi Gamelan Bali

Bagi masyarakat Bali, gamelan Bali tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, karena gamelan memiliki fungsi sakral sekaligus profan.

Awalnya, gamelan Bali sebagai wewalen atau seni upacara keagamaan semata. Namun dalam perjalanan waktu, terjadi perubahan kondisi di dalam masyarakat. Akhirnya terjadi pergeseran, gamelan yang tadinya sabagai wewalen yang bersifat sakral menjadi bebali bahkan menjadi balih-balihan atau sekuler.

BALI, INDONESIA - June 21, 2015: Musicians of Gamelan orchestra in Balinese people costume playing ethnic ritual music on traditional Indonesian instruments.Shutterstock/Denis Moskvinov BALI, INDONESIA - June 21, 2015: Musicians of Gamelan orchestra in Balinese people costume playing ethnic ritual music on traditional Indonesian instruments.

Penggunaan gamelan sebagai ritual keagamaan berbeda-beda sesuai dengan jenis upacaranya, seperti gamelan "baleganjur" dan "bebonangan" sebagai pengiring prosesi keagamaan, gemelan "gender wayang" untuk upacara potong gigi, dan gamelan "angklung" sebagai pengiring upacara ngaben.

Dalam berbagai kesenian Bali termasuk yang bersifat balih-balihan juga diiringi gamelan.

Dalam bidang pariwisata, gemalen dipentaskan sebagai hiburan, baik pementasan rutin, festival, pameran maupun pementasan kesenian lainnya.

Gamelan Bali juga menjadi duta kesenian Bali, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Sumber: encyclopedia.jakarta-tourism.go.id

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com