Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doa Slamet Terkabul, Akhirnya Bertemu Marc Marquez, Sempat Deg-degan Saat Minta Foto Bareng

Kompas.com - 11/02/2022, 09:31 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Slamet Supriyatna (19) mengaku sangat mengidolakan pebalap MotoGP, Marc Marquez.

Warga Kelurahan Gerung Selatan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu bahkan berdoa agar bisa dipertemukan dengan pebalap yang sudah enam kali meraih juara dunia MotoGP itu.

Doa Slamet pun terkabul.

Pada Selasa (8/2/2022), Slamet bertemu dan berfoto bersama dengan Marc Marquez.

"Saya tidak menyangka bisa bertemu dengannya, lihat jarak jauh aja udah syukur, dan kemarin bisa langsung foto kayak dalam mimpi," ujarnya, Kamis (10/2/2022).

Baca juga: Cerita Slamet Berfoto dengan Marc Marquez, Sengaja Berkeliling Pantai hingga Bertemu Idola

Sengaja datang ke pantai

Perjumpaan itu terjadi di pinggir Pantai Seger, Kuta Mandalika, Lombok Barat, NTB.

Slamet mengatakan, dirinya memang sengaja berkunjung ke pantai di kawasan Mandalika untuk bisa bertemu dengan pebalap MotoGP yang akan menjalani tes pramusim.

"Memang sengaja ingin ke pantai, berharap untung-untungan ketemu pebalap di tengah jalan," ucapnya.

Dia menceritakan, di hari itu, ia sebenarnya hendak ke lokasi wisata Bukit Marese. Namun, di tengah jalan, Slamet berubah pikiran.

Slamet kemudian memutuskan menuju Pantai Seger.

Setibanya di lokasi, ia melihat Marc Marquez sedang duduk di dekat monumen patung Putri Mandalika. Pebalap Repsol Honda itu terlihat sedang menikmati kelapa muda.

Baca juga: 509 Kru dan Pebalap MotoGP Mandalika Tiba di Lombok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com