BENGKULU, KOMPAS.com – Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (AL) II Padang menerjunkan Kapal Perang KRI Kurau–856 dalam rangka Ops Siaga Armawa - 22 di bawah Guspurla Koarmada l untuk menghalau segala bentuk ancaman ataupun gangguan, khususnya di kawasan perairan Bengkulu pada Kamis (10/02/2022)
Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu Letkol Laut (P) Yudi Ardian, mengatakan, tujuan TNI AL menerjunkan armada perang tersebut untuk menghalau segala bentuk ancaman atau pun gangguan khususnya di kawasan perairan Wilayah kerja Lanal Bengkulu.
Baca juga: Trawl Merajalela, ANTB Minta Kapal Perang Patroli di Perairan Bengkulu
"Kapal tersebut melaksanakan pengamanan di sekitar Perairan Bengkulu hingga Padang, Pengamanan dilaksanakan dengan patroli serta berkoordinasi dengan para pihak terkait, seperti Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Basarnas, Polair dan Bakamla,” ujar Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Bengkulu Letkol Laut (P) Yudi Ardian, dalam rilisnya pada kompas.com, Kamis (10/2/2022).
Danlanal juga menyampaikan sejumlah kerawanan yang menjadi atensi di kawasan perairan Bengkulu bukan hanya aksi perompak.
"Namun juga tugas evakuasi korban dari musibah kapal karam, (kapal) terbakar, atau kapal yang mengalami kebocoran serta mencegah terjadinya konflik antar nelayan," tegas Yudi.
Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Aliansi Nelayan Tradisional Bengkulu (ANTB) Ade Sofyan meminta pemerintah menyiagakan kapal perang atau patroli di perairan Bengkulu guna menghalau ratusan kapal trawl di daerah itu.
"Kondisi kapal trawl sudah membuat ribuan nelayan tradisional di Bengkulu susah, tangkapan menurun hingga 80 persen karena trawl menghabiskan ikan dan menghancurkan terumbu karang," kata Ade Sofyan kepada Kompas.com, Senin (31/1/2022).
Baca juga: Nelayan Ingin Kapal Perang Bantu Atasi Trawl, Ini Kata DKP Bengkulu
Ia juga mengatakan, banyak modus nelayan trawl untuk mengakali petugas seperti dengan cara menyimpan alat trawl di tengah laut menggunakan pelampung atau ditandai dengan titik koordinat menggunakan GPS.
"Mereka pintar siasati petugas," jelas Ade.
Menurut nelayan, jumlah kapal trawl akan berkurang apabila pemerintah bersama aparat rutin menggelar operasi patroli di perairan Bengkulu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.