Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Umat Sembahyang dengan Khusyuk di Vihara Avalokitesvara, Wihara Tertua di Banten

Kompas.com - 01/02/2022, 07:47 WIB
Rasyid Ridho,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Vihara Avalokitesvara di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, mulai ramai dikunjungi umat Khonghucu beribadah pada malam jelang perayaan imlek tahun 2022.

Wihara tertua di Provinsi Banten itu selama pandemi Covid-19 menerapkan protokol kesehatan ketat untuk umat yang ingin beribadah. Meski dalam kondisi pandemi, umat yang datang tetap khusyu berdoa di altar.

Mereka datang rombongan satu keluarga mengenakan pakaian serba merah. Pengunjung akan disambut dengan jajaran lilin yang sudah menyala dan lampion di bagian pelapon wihara.

Sehingga, pengurus pun membatasi jumlah umat yang akan sembahyang sebanyak 50 persen.

Selain itu, perayaan imlek tahun ini juga tidak ada atraksi barongsai. Namun, pada pukul 00.00 WIB bedug dan nong-nong dipukul sebanyak 108 kali.

Baca juga: Cabuli Gadis Tunawicara hingga Hamil, Kakek 67 Tahun di Banten Ditangkap

Pemukulan bedug dan nong-nong merupakan penanda memasuki tahun baru cina 2573.

"Bedug dan nong-nong jam 12 malam nanti dibunyikan, dipukul sebanyak 108 kali," kata salah satu pengurus Viara Avalokitesvara Halim Husen di lokasi, Senin (31/1/2022).

Melihat Kekhusyukan Umat Sembahyang di Wihara Tertua di BantenKOMPAS.COM/RASYID RIDHO Melihat Kekhusyukan Umat Sembahyang di Wihara Tertua di Banten
Situasi pandemi membuat banyak umat hanya menitipkan lilin berukuran besar untuk dinyalakan di wihara yang dibangun pada abad ke-17.

"Jadi wihara ini sejak ada pandemi berkurang pengunjungnya, banyak yang menitipkan pasang lilin saja ke kita. Banyak juga yang engga bisa datang, mereka khawatir Covid-19," ujar Husen.

Sebelum pandemi, banyak umat yang rela menginap untuk bersembahyang di wihara yang di bangun pada zaman Sunan Gunung Jati itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com