Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pembubaran Acara Sugi Nur di Banyumas, Begini Kronologinya

Kompas.com - 30/01/2022, 12:29 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Video kericuhan antara sekelompok orang di acara yang dihadiri Sugi Nur di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, viral di media sosial (medsos).

Dalam salah satu potongan video yang beredar, tampak dua pria berseragam Banser dan berkaus hitam motif merah adu mulut dengan beberapa orang yang hadir dalam acara tersebut.

Di tengah adu mulut itu, Sugi Nur beranjak dari kursi dan keluar meninggalkan ruangan dengan didampingi seseroang.

Baca juga: Kasus Ujaran Kebencian, Sugi Nur Segera Disidang

Atas beredarnya video tersebut, Wakil Ketua Patriot Garda Nusantara Banyumas, Gangsar Mijil Saputro angkat bicara. Pria berkaus hitam motif merah adalah dirinya.

Mijil menjelaskan, ia bersama sejumlah elemen masyarakat mendatangi acara tersebut setelah mendapat informasi ada kegiatan di rumah seseorang yang dihadiri Sugi Nur, Jumat (28/1/2022).

"Kami datang sekitar 15-20 orang dengan baik-baik mengucapkan salam, awalnya dari Anshor dan Banser yang masuk, saya di luar," kata Mijil kepada wartawan, Minggu (30/1/2022).

Kedatangan mereka bermaksud menanyakan izin dan tujuan kegiatan yang dihadiri Sugi Nur.

"Kami mediasi baik-baik dari Anshor dan Banser, tapi ternyata dibentak. Jadi saya masuk, malah diinjak kakinya dan disikut, saya terpancing emosi di situ," ujar Mijil.

Akhirnya terjadi adu mulut antara dirinya dengan beberapa orang yang hadir dalam acara tersebut.

Baca juga: Masa Pidana Habis, Gus Nur Bebas dari Rutan Bareskrim

Mijil kemudian meminta mereka yang hadir dalam acara tersebut membubarkan diri karena tidak memiliki izin.

"Masyarakat Sokaraja damai aman, tidak ada masalah. Jangan ada ustaz atau apa yang membuat kisruh," kata Mijil.

Acara tersebut, kata Mijil, dihadiri sekitar 50 orang yang sebagian besar merupakan orang luar wilayah Kecamatan Sokaraja.

Mijil beralasan, masyarakat setempat resah dengan kehadiran Sugi Nur atau juga dikenal sebagai Gus Nur tersebut.

"Yang diresahkan masyarakat sini, dia (Sugi Nur) mengajarkan ujaran kebencian. Saat itu dia beralasan menjual madu," kata Mijil.

Baca juga: Jaksa Belum Bisa Hadirkan Gus Yaqut dan Said Aqil Siradj, Sidang Gus Nur Ditunda

Mijil meluruskan, tidak ada pembubaran pengajian.

"Kami bukan bubarkan pengajian, karena kami tanya baik-baik, yang dipelintir kan selalu di situ. Pengajian monggo kalau ada izin," ujar Mijil.

Sementara itu, Kapolsek Sokaraja AKP Sutrisno mengatakan, kegiatan tersebut memang tidak berizin.

"Kami tidak tahu, kumpulan itu tidak ada pemberitahuan ataupun izin," kata Sutrisno.

Atas peristiwa itu, pihaknya telah mendatangi pemilik rumah untuk memberikan edukasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com