BANYUMAS, KOMPAS.com - Video kericuhan antara sekelompok orang di acara yang dihadiri Sugi Nur di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, viral di media sosial (medsos).
Dalam salah satu potongan video yang beredar, tampak dua pria berseragam Banser dan berkaus hitam motif merah adu mulut dengan beberapa orang yang hadir dalam acara tersebut.
Di tengah adu mulut itu, Sugi Nur beranjak dari kursi dan keluar meninggalkan ruangan dengan didampingi seseroang.
Baca juga: Kasus Ujaran Kebencian, Sugi Nur Segera Disidang
Atas beredarnya video tersebut, Wakil Ketua Patriot Garda Nusantara Banyumas, Gangsar Mijil Saputro angkat bicara. Pria berkaus hitam motif merah adalah dirinya.
Mijil menjelaskan, ia bersama sejumlah elemen masyarakat mendatangi acara tersebut setelah mendapat informasi ada kegiatan di rumah seseorang yang dihadiri Sugi Nur, Jumat (28/1/2022).
"Kami datang sekitar 15-20 orang dengan baik-baik mengucapkan salam, awalnya dari Anshor dan Banser yang masuk, saya di luar," kata Mijil kepada wartawan, Minggu (30/1/2022).
Kedatangan mereka bermaksud menanyakan izin dan tujuan kegiatan yang dihadiri Sugi Nur.
"Kami mediasi baik-baik dari Anshor dan Banser, tapi ternyata dibentak. Jadi saya masuk, malah diinjak kakinya dan disikut, saya terpancing emosi di situ," ujar Mijil.
Akhirnya terjadi adu mulut antara dirinya dengan beberapa orang yang hadir dalam acara tersebut.
Baca juga: Masa Pidana Habis, Gus Nur Bebas dari Rutan Bareskrim
Mijil kemudian meminta mereka yang hadir dalam acara tersebut membubarkan diri karena tidak memiliki izin.
"Masyarakat Sokaraja damai aman, tidak ada masalah. Jangan ada ustaz atau apa yang membuat kisruh," kata Mijil.
Acara tersebut, kata Mijil, dihadiri sekitar 50 orang yang sebagian besar merupakan orang luar wilayah Kecamatan Sokaraja.
Mijil beralasan, masyarakat setempat resah dengan kehadiran Sugi Nur atau juga dikenal sebagai Gus Nur tersebut.
"Yang diresahkan masyarakat sini, dia (Sugi Nur) mengajarkan ujaran kebencian. Saat itu dia beralasan menjual madu," kata Mijil.
Baca juga: Jaksa Belum Bisa Hadirkan Gus Yaqut dan Said Aqil Siradj, Sidang Gus Nur Ditunda
Mijil meluruskan, tidak ada pembubaran pengajian.
"Kami bukan bubarkan pengajian, karena kami tanya baik-baik, yang dipelintir kan selalu di situ. Pengajian monggo kalau ada izin," ujar Mijil.
Sementara itu, Kapolsek Sokaraja AKP Sutrisno mengatakan, kegiatan tersebut memang tidak berizin.
"Kami tidak tahu, kumpulan itu tidak ada pemberitahuan ataupun izin," kata Sutrisno.
Atas peristiwa itu, pihaknya telah mendatangi pemilik rumah untuk memberikan edukasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.