KOMPAS.com - Indonesia telah mengenal vaksin sejak bangsa ini masih di bawah penjajah Belanda.
Pada saat itu Belanda yang saat itu datang di bawah bendera VOC menghadapi pandemi yang membuat rakyat sengsara.
Baca juga: Suntik Vaksin Kosong ke Siswa SD di Medan, Dokter TGA: Maaf, Saya Silap
Saat itulah, vaksin mulai dikenal dan didistribusikan kepada masyarakat di Indonesia.
Baca juga: Vaksin Booster, Bisakah Mengakhiri Pandemi Covid-19? Ini Kata Ahli
Dikutip dari Naskah Sumber Arsip Kesehatan Masyarakat yang dirilis ANRI (2015), sejarah vaksin di Indonesia dimulai pada abad ke-19 dimana pandemi cacar merebak.
Baca juga: Studi: Vaksin Booster Beri Perlindungan terhadap Delta dan Omicron
Mulanya pemerintah Hindia Belanda menggunakan metode kuratif dengan memberikan obat.
Namun pada akhirnya, Belanda yang saat itu datang di bawah bendera VOC juga mulai melakukan cara preventif untuk mengatasi wabah yang menyebar.
Saat itu, para dokter Belanda memberikan layanan vaksin dengan menggandeng pelajar STOVIA dan sejumlah mantri.
Hingga tahun 1860 tercatat sebanyak 479.768 penduduk di wilayah Jawa dan Madura telah menerima vaksin cacar.
Mengutip laman resmi kemkes.go.id, pemberian vaksin pertama pemerintah Indonesia dikenal dengan istilah imunisasi.
Imunisasi yang diberikan pemerintah dimulai dengan imunisasi cacar pada tahun 1956.
Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.
Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.
Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa.
Kita peduli, pandemi berakhir!
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.