Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pemilu Pertama di Indonesia: Jejak Demokrasi di Pemilihan Umum 1955

Kompas.com - 15/01/2022, 20:19 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Setelah peristiwa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, pemerintah Indonesia ternyata sempat merencanakan diadakannya Pemilihan Umum (Pemilu) pertama.

Kendala yang dihadapi dari dalam maupun luar negeri pasca proklamasi kemerdekaan membuat Pemilu tak bisa segera dilaksanakan.

Baca juga: Giring Targetkan PSI Punya Fraksi di DPRD Solo dari Hasil Pemilu 2024

Indonesia Sebelum Pemilu 1955

Melansir laman indonesiabaik.id, sebenarnya tiga bulan pasca proklamasi kemerdekaan pemerintah sudah menyatakan keinginan untuk menyelenggarakan Pemilu di awal tahun 1946.

Baca juga: Kantor KPU Pamekasan Ambruk, Komisioner Ngantor di Bekas Gudang Logistik Pemilu

Hal itu tercantum dalam Maklumat X, atau Maklumat Wakil Presiden Mohammad Hatta tanggal 3 Nopember 1945.

Baca juga: Demi Kemenangan Pemilu 2024, AHY Minta Kader Demokrat Kompak Jaga Soliditas Partai

Dalam maklumat itu disebut bahwa Pemilu untuk memilih anggota DPR dan MPR akan diselenggarakan bulan Januari 1946.

Dari banyak faktor bisa disimpulkan dua penyebab Pemilu tidak bisa segera diselenggarakan.

Pertama, belum tersedianya perangkat perundang-undangan untuk mengatur penyelenggaraan Pemilu.

Kedua, rendahnya stabilitas keamanan negara karena serbuan kekuatan asing yang mengharuskan negara ini terlibat peperangan.

Walau begitu bukan berarti tidak ada yang dilakukan oleh pemerintah untuk mempersiapkannya.

Melansir laman kpud-medankota.go.id, pemerintah sempat mengeluarkan UU No. UU No 27 tahun 1948 tentang Pemilu, yang kemudian diperbarui dengan UU No. 12 tahun 1949 tentang Pemilu.

Di dalam UU No 12/1949 diamanatkan bahwa pemilihan umum yang akan dilakukan adalah bertingkat (tidak langsung) dengan alasan bahwa mayoritas warga negara Indonesia pada waktu itu masih buta huruf agar tidak terjadi distorsi.

Penyelenggaraan Pemilu 1955

Sepuluh tahun kemudian yaitu pada 1955, Pemilu pertama berhasil diselenggarakan.

Mengutip Naskah Sumber Arsip Jejak Demokrasi Pemilu 1955 yang dirilis ANRI (2019), Pemilu 1955 merupakan pemilu pertama yang berhasil dilaksanakan secara demokratis dan menjadi pedoman bagi pelaksanaan pemilu selanjutnya.

Melansir laman Kompas.com, Pemilu pertama dilakukan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.

Dalam buku A History of Modern Indonesia since 1200 (2008) karya MC Ricklefs, berdasarkan UU No 7 Tahun 1953 pemilu tersebut dilaksanakan dalam rangka memilih anggota-anggota parlemen (DPR) dan Konstituante.

Pemilu 1955 diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon perseorangan

Sistem yang digunakan pada Pemilu 1955 adalah perwakilan proporsional dengan tiap daerah pemilih mendapatkan jumlah kursi atas dasar jumlah penduduknya.

Setiap daerah berhak mendapatkan jatah minimal enam kursi untuk Konstituante dan tiga kursi untuk parlemen.Pemilu 1955 diikuti oleh lebih 30-an partai politik dan lebih dari seratus daftar kumpulan dan calon perseorangan

Sistem yang digunakan pada Pemilu 1955 adalah perwakilan proporsional dengan tiap daerah pemilih mendapatkan jumlah kursi atas dasar jumlah penduduknya.

Setiap daerah berhak mendapatkan jatah minimal enam kursi untuk Konstituante dan tiga kursi untuk parlemen.

Pemilu dilakukan dua kali, yang pertama pada tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota-anggota DPR.

Yang kedua dilakukan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih anggota-anggota Dewan Konstituante.

Hasil Pemilu 1955

Pada Pemilu 1955 terdapat 260 jumlah kursi DPR dan 520 kursi untuk Konstituante. Ini masih ditambah dengan 14 wakil golongan minoritas yang diangkat pemerintah.

Mulanya wilayah Indonesia dibagi dalam 16 berdasarkan sistem perwakilan proporsional.

Namun dalam pelaksanaannya Irian Barat gagal melaksanakan Pemilu karena daerah tersebut masih dikuasai oleh Belanda sehingga hanya tersisa 15 daerah pemilihan.

Berikut adalah detail hasil Pemilu 1955 untuk anggota DPR dan Konstituante.

1. Hasil Pemilu 1955 untuk Anggota DPR

No. Partai/Nama Daftar Suara % Kursi
1 Partai Nasional Indonesia (PNI)  8.434.653 22,32 57
2 Masyumi  7.903.886 20,92 57
3 Nahdlatul Ulama (NU)  6.955.141 18,41 45
4 Partai Komunis Indonesia (PKI)  6.179.914 16,36 39
5 Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)  1.091.160 2,89 8
6 Partai Kristen Indonesia (Parkindo)   1.003.326 2,66 8
7 Partai Katolik  770.740 2,04 6
8 Partai Sosialis Indonesia (PSI)   753.191 1,99 5
9 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)  541.306 1,43 4
10 Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti)   483.014 1,28 4
11 Partai Rakyat Nasional (PRN)   242.125 0,64 2
12 Partai Buruh  224.167 0,59 2
13 Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS)   219.985 0,58 2
14 Partai Rakyat Indonesia (PRI)   206.161 0,55 2
15 Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI)  200.419 0,53 2
16 Murba   199.588 0,53 2
17 Baperki  178.887 0,47 1
18 Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro  178.481 0,47 1
19 Grinda  154.792 0,41 1
20 Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)  149.287 0,40 1
21 Persatuan Daya (PD)  146.054 0,39 1
22 PIR Hazairin  114.644 0,30 1
23 Partai Politik Tarikat Islam (PPTI)  85.131 0,22 1
24 AKUI  81.454 0,21 1
25 Persatuan Rakyat Desa (PRD)  77.919 0,21 1
26 Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM)  72.523 0,19 1
27 Angkatan Comunis Muda (Acoma)  64.514 0,17 1
28 R.Soedjono Prawirisoedarso  53.306 0,14 1
29 Lain-lain  1.022.433 2,71

 


2. Hasil Pemilu 1955 untuk Anggota Konstituante

No. Partai/Nama Daftar Suara % Kursi
1 Partai Nasional Indonesia (PNI)  9.070.218 23,97 119
2 Masyumi  7.789.619 20,59 112
3 Nahdlatul Ulama (NU)  6.989.333 18,47 91
4 Partai Komunis Indonesia (PKI)  6.232.512 16,47 80
5 Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII)  1.059.922 2,80 16
6 Partai Kristen Indonesia (Parkindo)  988.810 2,61 16
7 Partai Katolik  748.591 1,99 10
8 Partai Sosialis Indonesia (PSI)  695.932 1,84 10
9 Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI)  544.803 1,44 8
10 Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (Perti)   465.359 1,23 7
11 Partai Rakyat Nasional (PRN)  220.652 0,58 3
12 Partai Buruh 332.047 0,88 5
13 Gerakan Pembela Panca Sila (GPPS)  152.892 0,40 2
14 Partai Rakyat Indonesia (PRI)  134.011 0,35 2
15 Persatuan Pegawai Polisi RI (P3RI)  179.346 0,47 3
16 Murba  248.633 0,66 4
17 Baperki  160.456 0,42 2
18 Persatuan Indoenesia Raya (PIR) Wongsonegoro  162.420 0,43 2
19 Grinda  157.976 0,42 2
20 Persatuan Rakyat Marhaen Indonesia (Permai)   164.386 0,43 2
21 Persatuan Daya (PD)  169.222 0,45 3
22 PIR Hazairin  101.509 0,27 2
23 Partai Politik Tarikat Islam (PPTI)  74.913 0,20 1
24 AKUI  84.862 0,22 1
25 Persatuan Rakyat Desa (PRD)  39.278 0,10 1
26 Partai Republik Indonesis Merdeka (PRIM)  143.907 0,38 2
27 Angkatan Comunis Muda (Acoma)  55.844 0,15 1
28 R.Soedjono Prawirisoedarso  38.356 0,10 1
29 Gerakan Pilihan Sunda  35.035 0,09 1
30 Partai Tani Indonesia  30.060 0,08 1
31 Radja Keprabonan  33.660 0,09 1
32 Gerakan Banteng Republik Indonesis (GBRI)  39.874 0,11 -
33 PIR NTB  33.823 0,09 1
34 L.M.Idrus Effendi  31.988 0,08 1
35 Lain-lain  426.856 1,13  

 

Jumlah kursi anggota Konstituante dipilih sebanyak 520, tetapi di Irian Barat yang memiliki jatah 6 kursi tidak ada pemilihan sehingga kursi yang dipilih hanya 514.

Hasil pemilihan anggota Dewan Konstituante menunjukkan bahwa PNI, NU dan PKI meningkat dukungannya.

Sementara Masyumi, meski tetap menjadi pemenang kedua, perolehan suara Konstituantenya merosot 114.267 dibandingkan suara dalam pemilihan anggota DPR.

Sumber:
anri.go.id 
indonesiabaik.id 
kpud-medankota.go.id 
kompas.com 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com