SEMARANG, KOMPAS.com- Pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Katedral Semarang kali ini tak jauh berbeda dari tahun lalu.
Karena masih suasana pandemi, penerapan protokol kesehatan dalam gereja yang berada di kawasan Tugu Muda ini diberlakukan cukup ketat.
Pantauan Kompas.com, situasi arus lalu-lintas di sekitar Gereja Katedral Semarang terpantau ramai lancar.
Baca juga: Pemuda Muslim Jaga Ibadah Natal Sejumlah Gereja di Ambon
Petugas polisi tampak mengatur lalu-lintas agar arus kendaraan tidak tersendat di sepanjang Jalan Kalisari Semarang.
Memasuki halaman depan gereja, polisi bersenjata laras panjang tampak bersiaga mengamankan jalannya Misa Natal.
Tenda yang sudah didirikan di luar gedung gereja juga tidak disediakan kursi-kursi bagi jemaat.
Jemaat yang hadir dibatasi dan dipersilakan untuk beribadah hanya di dalam gereja.
Baca juga: Ridwan Kamil Salurkan Kredit Mesra untuk Jemaat Gereja Jelang Misa Natal
Tempat duduk para jemaat juga sudah diberi tanda berdasarkan huruf abjad.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga turut memantau pelaksanaan ibadah dan menyapa para jemaat yang hendak mengikuti misa Natal.
"Kita cek bersama Forkompimda dan senang karena prokesnya sangat ketat. Mereka disiplin memakai masker, jaga jarak dan kapasitasnya dibatasi," kata Ganjar di sela-sela pergantian misa Gereja Katedral Semarang, Jumat (24/12/2021).
Sebelumnya, Ganjar juga sempat mengunjungi Gereja Holy Stadium Semarang yang bisa menampung 12.000 jemaat, tapi tahun ini hanya diisi 3.000 orang.
Sementara, di Gereja Katedral jemaat yang datang juga dibatasi kapasitasnya dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
"Alhamdulillah semua berjalan lancar, prokes ketat dan jemaat mendaftar jauh-jauh hari. Mereka dapat kartu dan dicek satu-satu. Ini kontrol yang sangat bagus," jelasnya.
Baca juga: Usung Tema Ramah Lingkungan, Ornamen Natal Gereja Kotabaru Dibuat dengan Janur Kuning
Sementara itu, Vikaris Paroki Keuskupan Agung Semarang, Romo Didik Mardiyanto mengatakan, tahun ini jumlah jemaat yang ibadah ke gereja memang lebih banyak dibanding tahun lalu.
Meski begitu, prokes tetap dijalankan ketat dan semua harus mendaftar untuk mendapat kartu khusus.
"Selain dari umat paroki kami, kami juga membuka untuk umat paroki lain. Tapi prokes sangat ketat dan harus mendaftar. Memang tahun ini lebih banyak dari tahun lalu, di mana maksimal satu perayaan saat ini sebanyak 450 orang di dalam gereja, ditambah 75 di gedung sebelah gereja," katanya.
Baca juga: Misa Natal di Gereja HKTY Ganjuran, Umat Diimbau Tidak Membawa Tas Besar
Romo Didik juga sangat senang dan berterima kasih atas perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama jajaran forkompimda Jateng.
"Dengan begitu kami menjadi tersemangati. Dalam arti, pelaksanan natal bukan hanya perayaan kami sebagai umat Kristiani, tapi semua pihak. Pemerintah membantu, menemani dan mendukung kami sehingga kami merasa aman dan nyaman dalam merayakan Natal," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.