Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misa di Gereja Katedral Semarang Terapkan Prokes Ketat, Jemaat Diberi Kartu Khusus

Kompas.com - 24/12/2021, 21:43 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Pelaksanaan ibadah Natal di Gereja Katedral Semarang kali ini tak jauh berbeda dari tahun lalu.

Karena masih suasana pandemi, penerapan protokol kesehatan dalam gereja yang berada di kawasan Tugu Muda ini diberlakukan cukup ketat.

Pantauan Kompas.com, situasi arus lalu-lintas di sekitar Gereja Katedral Semarang terpantau ramai lancar.

Baca juga: Pemuda Muslim Jaga Ibadah Natal Sejumlah Gereja di Ambon

Petugas polisi tampak mengatur lalu-lintas agar arus kendaraan tidak tersendat di sepanjang Jalan Kalisari Semarang.

Memasuki halaman depan gereja, polisi bersenjata laras panjang tampak bersiaga mengamankan jalannya Misa Natal.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar PranowoKOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Tenda yang sudah didirikan di luar gedung gereja juga tidak disediakan kursi-kursi bagi jemaat.

Jemaat yang hadir dibatasi dan dipersilakan untuk beribadah hanya di dalam gereja.

Baca juga: Ridwan Kamil Salurkan Kredit Mesra untuk Jemaat Gereja Jelang Misa Natal

Tempat duduk para jemaat juga sudah diberi tanda berdasarkan huruf abjad.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga turut memantau pelaksanaan ibadah dan menyapa para jemaat yang hendak mengikuti misa Natal.

"Kita cek bersama Forkompimda dan senang karena prokesnya sangat ketat. Mereka disiplin memakai masker, jaga jarak dan kapasitasnya dibatasi," kata Ganjar di sela-sela pergantian misa Gereja Katedral Semarang, Jumat (24/12/2021).

Sebelumnya, Ganjar juga sempat mengunjungi Gereja Holy Stadium Semarang yang bisa menampung 12.000 jemaat, tapi tahun ini hanya diisi 3.000 orang.

Sementara, di Gereja Katedral jemaat yang datang juga dibatasi kapasitasnya dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

"Alhamdulillah semua berjalan lancar, prokes ketat dan jemaat mendaftar jauh-jauh hari. Mereka dapat kartu dan dicek satu-satu. Ini kontrol yang sangat bagus," jelasnya.

Baca juga: Usung Tema Ramah Lingkungan, Ornamen Natal Gereja Kotabaru Dibuat dengan Janur Kuning

Sementara itu, Vikaris Paroki Keuskupan Agung Semarang, Romo Didik Mardiyanto mengatakan, tahun ini jumlah jemaat yang ibadah ke gereja memang lebih banyak dibanding tahun lalu.

Meski begitu, prokes tetap dijalankan ketat dan semua harus mendaftar untuk mendapat kartu khusus.

"Selain dari umat paroki kami, kami juga membuka untuk umat paroki lain. Tapi prokes sangat ketat dan harus mendaftar. Memang tahun ini lebih banyak dari tahun lalu, di mana maksimal satu perayaan saat ini sebanyak 450 orang di dalam gereja, ditambah 75 di gedung sebelah gereja," katanya.

Baca juga: Misa Natal di Gereja HKTY Ganjuran, Umat Diimbau Tidak Membawa Tas Besar

Romo Didik juga sangat senang dan berterima kasih atas perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bersama jajaran forkompimda Jateng.

"Dengan begitu kami menjadi tersemangati. Dalam arti, pelaksanan natal bukan hanya perayaan kami sebagai umat Kristiani, tapi semua pihak. Pemerintah membantu, menemani dan mendukung kami sehingga kami merasa aman dan nyaman dalam merayakan Natal," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Pagi Berdarah, Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri di Jalan Desa

Regional
Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi pada Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com