Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bupati Intan Jaya Telepon Pimpinan KKB: Ini Demi Kedamaian...

Kompas.com - 04/11/2021, 17:23 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni turun tangan meredam kekacauan yang ditimbulkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayahnya.

KKB melakukan rangkaian aksi kekerasan di Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua, sejak 26 Oktober 2021.

Salah satu cara yang ditempuh Bupati Natalis Tabuni adalah berkomunikasi langsung dengan pimpinan KKB di wilayah itu, Undius Kogoya.

"Komunikasi langsung tidak apa-apa, karena ini demi kedamaian," kata Natalis saat dihubungi, Kamis (4/11/2021).

Percakapan antara Natalis dan Undius didengar langsung oleh Kapolres Intan Jaya.

Baca juga: Situasi Keamanan di Intan Jaya Terganggu, Bupati Natalis Tabuni Telepon Pimpinan KKB

"Baru kemarin saya telepon langsung di depan Kapolres, saya telepon Undius Kogoya," kata dia.

Sudah disetujui Forkopimda

Natalis menyebutkan, langkah menghubungi Undius dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Intan Jaya.

Menurutnya, TNI dan Polri bertugas menjaga keamanan di sebuah wilayah. Sementara, kepala daerah dan jajarannya melakukan pendekatan persuasif agar situasi keamanan bisa terjaga.

"Kami berupaya melakukan pendekatan persuasif dan humanis supaya kita bisa mengetahui isi hati mereka, tapi juga harus sampaikan secara tertulis ke kami," kata dia.

Untuk menindaklanjuti komunikasi itu, Natalis akan mengirim kurir untuk mengambil pesan tertulis dari Undius Kogoya.

 

Satu unit ambulans yang dibakar KKB di kawasan Bandara Bilorai Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (29/10/2021)DOK Satgas Nemangkawi Satu unit ambulans yang dibakar KKB di kawasan Bandara Bilorai Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (29/10/2021)
Langkah itu, kata Natalis, dilakukan untuk mencari jalan keluar agar kondisi di Intan Jaya kembali kondusif.

Bupati Intan Jaya itu menyebut, KKB merupakan sebagai saudara sebangsa yang memiliki pandangan berbeda. Ia pun memastikan keinginan KKB harus sejalan dengan peraturan yang berlaku.

"Yang jelas kalau penyampaiannya di luar perundang-undangan yang berlaku, jelas tidak bisa," kata Natalis.

Kondisi keamanan di Intan Jaya

Situasi keamanan di Intan Jaya memanas sejak 26 Oktober 2021. Kontak tembak antara aparat keamanan dengan KKB pecah di Kampung Mamba.

Akibat kejadian tersebut, Serka Asep mengalami luka tembak di bagian perut. Serka Asep dievakuasi ke Mimika keesokan harinya.

Baca juga: KKB Kembali Berulah, Bakar Ambulans dan Fasum Bandara Intan Jaya Papua, TNI: Tak Ada Korban Jiwa

Pada 26 Oktober malam, kontak senjata kembali terjadi. Seorang anak tewas terkena tembakan di perut akibat insiden itu.

Sementara itu, seorang anak lainnya terluka akibat terkena peluru di bagian punggung.

Setelah itu, kontak senjata terus terjadi di beberapa lokasi, mulai dari Kampung Mamba hingga pusat kota Sugapa.

Pada 29 Oktober 2021, KKB melakukan pembakaran di Badara Bilorai Sugapa. Setidaknya dua unit mobil dan satu gudang hangus terbakar.

(KOMPAS.com/Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com