SALATIGA, KOMPAS.com - Kecintaannya pada dunia animasi dan game membuat Andi Taru mendirikan Educa Studio.
Sejak 2011 hingga saat ini, Educa telah memproduksi video game sebanyak 300 seri dan 200 animasi.
Andi mengatakan, video game produksi Educa Studio dapat diunduh melalui PlayStore, Appstore, Samsungstore, dan Huawei Store.
Baca juga: 5 Fakta Unik Nintendo, Pemain Tertua Industri Video Game
Sementara untuk produk animasinya, selain bisa dinikmati melalui kanal YouTube, bisa diakses melalui Vidio.com dan aneka stasiun televisi.
Dikatakan, brand product dari Educa Studio adalah Marbel (aplikasi dan game edukasi), Riri (komik dan animasi), dan Gamelab (pendidikan dan pelatihan).
"Produk kami diproduksi dalam dua bahasa, yakni bahasa Indonesia dan Inggris, sehingga bisa diakses dari mana saja. Pangsa kami selain di Indonesia, Malaysia, juga di Eropa dan Amerika," kata Andi.
Game produksi Educa, lanjutnya, telah diunduh lebih dari 35 juta kali. Sementara untuk produk animasinya sudah dinikmati sekitar 690.000 subscriber.
Baca juga: Video Game Dapat Kembangkan Kemampuan Sosialisasi Anak, Benarkah?
Andi menegaskan, visi dan misi Educa adalah memberi pendidikan untuk anak-anak.
"Segmen kami memang anak usia dua sampai 10 tahun, jadi game dan animasinya harus sesuai usia tersebut," ungkapnya.
Tantangan terbesar dalam memproduksi game dan animasi untuk anak adalah karena saat ini tidak ada batasan.
"Kita head to head dengan dari luar negeri karena memang borderless, dan setiap tahun itu berkembang," kata Andi.
Selain itu, dibutuhkan talent yang sesuai yakni minimal usia tiga tahun dan berkualitas bagus.
Baca juga: 4 Alasan BMKG Minta Masyarakat Waspadai Aktivitas Gempa Swarm Salatiga
Saat ini, kata Andi, Educa mengembangkan Gamelab yang mewadahi anak-anak SMK dari seluruh Indonesia.
Ada 50 SMK yang sudah bekerja sama dengan educa.
"Tujuannya mereka kami latih dan nanti berkarya bersama Educa. Tenaga inti kami ada 31 orang," jelas Andi.
Andi menambahkan, dalam salah satu episode Riri juga menampilkan Wali Kota Salatiga Yuliyanto sebagai pengisi suara.
"Pak Wali Kota berperan sebagai dirinya sendiri, beliau menyampaikan tentang sejarah Salatiga sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, kekayaan kulinernya dan gastronomi, dan potensinya," paparnya.
Baca juga: Film Animasi Riki Rhino Tayang di Kancah Internasional
Mengenai penghasilan, Andi mengatakan mencapai miliaran rupiah per tahun.
"Sebetulnya 2020 itu sempat drop karena pandemi Covid-19, tapi karena ini bisnis digital yang membutuhkan adaptasi, kami malah bertumbuh di 2021, mencapai tiga kali lipat," jelasnya tanpa menyebut angka pasti.
Sementara itu, Wali Kota Salatiga Yuliyanto menyatakan dukungannya pada industri kreatif yang berbasis IT.
"Ini tentu sangat membanggakan karena bisa merekrut tenaga kerja juga," paparnya.
Yuliyanto juga mengaku senang karena bisa menjadi pengisi suara dalam animasi produksi Educa.
"Jadi tahu proses dan cara kerjanya, apalagi bisa mendengar suara sendiri dalam animasi yang dibuat, saya tidak sabar melihatnya," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.