BLITAR, KOMPAS.com - Kantor Polres Blitar digeruduk ratusan massa diduga anggota sebuah perguruan pencak silat pada Senin (4/10/2021) malam.
Mereka mendatangi Kantor Polres Blitar di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar sekitar pukul 19.00 WIB menggunakan kendaraan sepeda motor.
Mereka memenuhi sekitar separuh badan jalan nasional yang menghubungkan wilayah Blitar dan Malang.
Beberapa dari mereka menghidupkan kendaraan bermotor mereka dengan suara keras sambil meneriakkan slogan-slogan kelompok mereka.
Baca juga: Kasus Covid-19 Hanya Bertambah Satu Tiap Pekan, Pemkot Blitar Kosongkan Rumah Isolasi
Massa yang rata-rata berusia remaja itu membawa beberapa bendera bertuliskan Ikatan Kera Sakti.
Namun, pintu pagar kantor Polres Blitar tertutup rapat dan selama hampir dua jam massa bertahan di posisi mereka di pinggir jalan.
Menjelang pukul 21.00 WIB, sejumlah pengurus Perguruan Silat Ikatan Kera Sakti (IKS) datang dan melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian dan massa.
Massa pesilat tersebut akhirnya massa bersedia meninggalkan lokasi sementara sekitar 6 orang pengurus IKS masuk ke Kantor Polres Blitar dan bertemu dengan Kapolres Blitar AKBP Adhitya Panji Anom.
"Anak-anak yang datang ke sini tadi menuntut keadilan atas kejadian di pinggir Sungai Lodoagung kemarin," ujar Edi Purnomo, sembari meninggalkan Kantor Polres bersama pengurus IKS yang lain, Senin malam.
Edi menolak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono mengatakan, kedatangan ratusan anggota pesilat itu merupakan akibat dari adanya miskomunikasi.
Mereka, kata Udiyono, menyangka sebelumnya bahwa pihak Polres Blitar belum melakukan tindakan terkait kasus perkelahian yang terjadi di pinggir Sungai Lodoagung di wilayah Blitar bagian selatan beberapa hari lalu.
Padahal, kata dia, polisi sedang melakukan penanganan kasus tersebut dan telah menangkap salah satu terduga pelaku pengeroyokan.
Baca juga: Kota Blitar Masuk PPKM Level 1, Kegiatan di Tempat Umum Dilonggarkan Mulai Besok
"Jadi dikira belum ada tindakan dari Polres Blitar," ujar dia.
Meski baru menangkap satu orang, kata Udiyono, penyelidikan masih berlangsung dan bukan tidak mungkin akan ada terduga pelaku lain yang ditangkap polisi.
Udiyono mengakui bahwa polisi cukup berhati-hati dalam menangani kasus perkelahian dan pengeroyokan tersebut karena diduga melibatkan dua perguruan pencak silat.
Menurutnya, Kapolres Blitar sendiri juga berpesan kepada pengurus IKS agar menahan diri dan memberi waku kepada kepolisian untuk menangani kasus tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.