BALI, KOMPAS.com - Kasus kematian pasien Covid-19 di Bali terus meningkat dalam hitungan hari.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, tingginya kasus kematian disebabkan karena warga terlambat melakukan tes dan menyebabkan kondisi memburuk saat masuk rumah sakit (RS).
"Banyak kasus kematian terjadi karena warga terlambat melakukan testing swab PCR dan masuk ke RS dalam kondisi sudah parah sehingga sangat membahayakan nyawanya, bahkan tidak bisa diselamatkan ketika mengalami perawatan di Rumah Sakit," kata Koster dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (8/9/2021)
Baca juga: Bali Masih PPKM Level 4, Mall dan Tempat Wisata Uji Coba Dibuka, Ini Syaratnya
Warga diminta cepat merespons kondisi
Koster meminta warga Bali yang mengalami gejala awal seperti demam, pilek, batuk, sesak nafas, hilang indra penciuman dan perasa, agar segera melakukan tes swab berbasis PCR yang disediakan oleh Satgas Covid-19.
Warga yang melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19 diminta berinisiatif dan bersedia untuk mengikuti tracing yang dilaksanakan oleh Aparat seperti TNI dan Polri.
Sementara untuk pasien yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan agar segera berinisiatif melakukan isolasi terpusat yang telah disiapkan oleh Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota.
"Dilarang melakukan isolasi mandiri di rumah, agar tidak menular kepada keluarga," kata dia.
Baca juga: Sepakat Berdamai dengan Warga, Dandim Buleleng Bali Segera Cabut Laporan Polisi