Satu Orang Meninggal akibat Keracunan Massal Nasi Berkat di Cikampek

KARAWANG, KOMPAS.com- Keracunan massal di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Sekretaris Desa Cikampek Utara Bayu Rahayu membebarkan puluhan warganya mengalami keracunan usai menyantap nasi berkat usai pengajian di mushala.

"Ada 37-an warga yang mengalami keracunan. Satu orang meninggal dunia," ujar Bayu ditemui di Kampung Baru, Desa Cikampek Utara, Sabtu (4/9/2021).

Baca juga: 8 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Jakarta-Cikampek Kilometer 51

Ia merinci, hingga saat ini ada 11 warga yang masih dirawat di Puskesmas Kotabaru, 12 di Rumah Sakit Izza, 2 di Rumah Sakit Abdul Radjak Purwakarta, 2 di Rumah Sakit Karya Husada, dan satu orang dirawat di rumah. Selain itu ada sekitar 10 warga yang telah diperbolehkan pulang.

"Yang dirasakan rata-rata perut kram, diare, dan muntah-muntah," ucapnya.

Pemerintah Desa Cikampek Utara langsung bergerak saat mendapati warganya keracunan.

Mobil desa hingga ambulans dikerahkan untuk mengantar warga ke fasilitas kesehatan agar segera mendapat pertolongan.

"Semua bergerak menyisir warga yang terdampak," ujar dia.

Baca juga: 30 Warga di Karawang Keracunan Usai Santap Nasi Berkat

Makanan dimasak bersama-sama

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang mengalami keracunan massal diduga akibat memakan nasi berkat.

Nurjanah (43), salah seorang warga, mengaku memakan nasi berkat dengan lauk telur, urab, tempe, dan bobotok dari acara pengajian di Mushola Nurul Huda pada Kamis (2/9/2021).

"Reaksinya enggak langsung. Kerasa malem Jumat," ujar Nurjanah ditemui Kompas.com di Puskesmas Kotabaru, Sabtu (4/9/2021).

Nurjanah mengaku mengalami perut kram, buang air besar, dan muntah-muntah.

Awalnya ia hanya berobat ke bidan. Namun karena belum berangsur pulih, Nurjanah kemudian dilarikan ke Puskesmas Kotabaru.

Makanan pada pengajian, kata Nurjanah, dimasak secara bersama oleh warga. Saat itu yang datang pengajian memang lebih banyak dari biasanya.