KOMPAS.com - Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, angka kasus harian Covid-19 di di wilayahnya tinggi selama tiga hari terakhir. Bahkan tertinggi se-Indonesia.
Menurut dia, itu semata-mata karena data kasus lama yang belum ter-update.
Hal itu disampaikan Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil, dalam konferensi pers virtual, Jumat (27/8/2021).
Ia mengatakan, penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang mencapai 5.000-an kasus pada Selasa (24/8/2021), padahal 4.000 kasus di antaranya merupakan kasus lama.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jabar 5.000 Per Hari, Tertinggi Se-Indonesia, Ridwan Kamil: 4.000-nya Data Lama
Hal ini menyebabkan Jabar memiliki penambahan kasus tertinggi di Indonesia beberapa hari ini.
"Tiga hari terakhir, ada sinkronisasi data dari Depok, misalnya. Kemungkinan hari ini terakhir, dua hari terakhir naik 5.000-an, hari ini juga," kata Emil, Jumat (27/8/2021), dikutip dari Tribun Jabar.
"Tapi dalam waktu bersamaan update kesembuhan dari Depok tinggi, rata 10.000-an. Sehingga total, walaupun ada laporan kasus harian naik, malah kasus aktifnya turun sampai tadi minus 15.000," lanjutnya.
Baca juga: Sumut Masuk 3 Besar Kasus Harian Covid-19 Tertinggi, Gubernur Edy: Disiplin Prokes Warga Rendah
Verifikasi data lama secara bertahap
Emil menuturkan, Pemprov Jabar bersama kabupaten dan kota di Jabar mulai memverifikasi kasus lama untuk dilaporkan secara bertahap.
"Jangan kaget kalau Jabar seolah-olah ada kenaikan kasus dalam tiga hari terakhir. Itu semata-mata karena kasus lama yang mulai diverifikasi lagi," ucap Emil.
Berkaca "ledakan" kasus di Depok, ternyata gara-gara data belum ter-input Kemenkes
Menurut Emil, pada minggu ini pihaknya akan berkoordinasi dengan semua pihak terkait mengenai update data. Sebab, dicurigai kasusnya sama seperti Depok, yakni ada kasus yang belum ter-update di pusat.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Setiaji mengatakan, pihaknya melakukan rekonsiliasi dengan menyasar kota-kota besar di Jabar. Satu di antaranya adalah Kota Depok.