KOMPAS.com - Sebuah bendera putih dipasang di gerobak gorengan Warjoko. Lewat bendera putih itu, dia ingin mengabarkan kepada pemerintah tentang kondisinya.
"Baru dipasang tadi bareng mahasiswa, biar pemerintah tahu kalau kita sudah babak belur," ujarnya, Rabu (21/7/2021).
Tak hanya Warjoko, sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Iko Jatmiko, Rangkasbitung, Lebak, Banten, turut mengibarkan bendera putih.
Eni salah satunya. Penjaja minuman ini mengaku dampak PPKM Darurat terhadap usahanya begitu parah.
"Sangat parah dampaknya, biasanya dalam sehari saya bisa menjual 100 cup minuman, tapi sekarang 20 saja Alhamdulillah," ucapnya.
Baca juga: Pasang Bendera Putih di Gerobak, Pedagang: Biar Pemerintah Tahu, Kita Sudah Babak Belur
Warjoko juga mengatakan hal serupa. Dia menuturkan, omzet penjualannya menurun drastis hingga 60 persen.
"Saya baru buka sore, biasanya sampai jam 12 malam, tapi sekarang jam 7 malam saja sudah tidak ada pembeli, banyak gorengan yang mubazir tidak terjual," imbuhnya.
Aksi pemasangan bendera putih ini merupakan bentuk protes dari diperpanjangnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Eni berharap dengan dipasangnya bendera putih ini pemerintah akan peduli terhadap pedagang kecil yang terdampak, tetapi minim bantuan.
Baca juga: “Kami Sangat Mendukung Kebijakan Pemerintah, tapi Tolong Diseimbangkan dengan Nasib Kami”