Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKW Sulikah Dipukuli dan Tak Dibayar Gajinya, Ini Langkah BP2MI Madiun

Kompas.com - 28/06/2021, 13:54 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Madiun menyelisik dugaan kasus kekerasan dan gaji yang belum terbayar milik Siti Sulikah (22), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Desa Ngalanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Tak hanya itu, BP2MI juga akan menemui Sulikah untuk menggali lebih dalam informasi kasus kekerasan yang menimpa buruh migran tersebut selama bekerja satu tahunan di Malaysia.

“Kami akan koordinasikan dahulu ke KBRI Malaysia terkait perkembangan dan permasalahanya seperti apa. Kami juga akan ke PMI-nya untuk melihat perkembangannya seperti apa dan menggali informasi dari Sulikah,” kata Koordinator BP2MI Madiun, Bagus Marseto yang dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon selulernya, Senin (28/6/2021) siang.

Baca juga: Kisah Pilu TKW Sulikah di Malaysia, Gaji Tak Dibayar Penuh, Hampir Setiap Hari Dipukul Majikan

Singkap duduk persoalan

Penyelidikan itu, kata Seto, untuk mengetahui secara pasti duduk persoalan yang dialami Siti Sulikah saat bekerja sebagai asisten rumah tangga di negeri Jiran.

Saat pulang ke tanah air, kata Seto, prosedur pemulangan Sulikah sudah sesuai aturan.

Selain itu saat dipulangkan, korban tidak mengeluh dan mengadu terkait kekerasan dan persoalan gaji yang belum dibayar penuh.

“Jadi Sulikah dipulangkan sesuai prosedur yang berlaku di Jawa Timur,” ungkap Seto.

Tak hanya berkoordinasi dengan KBRI, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan instansi teknis lainnya. Bahkan bila ditemukan dugaan pidana bisa diproses aparat kepolisian.

Baca juga: Anomali Cuaca, Musim Kemarau tapi Hujan Setiap Hari di Jatim, Ini Penjelasan BMKG

 

Ilustrasi tanda tanyaThinkstock Ilustrasi tanda tanya
Prosedur masih tanda tanya

Seto mengatakan, pada prinsipnya kasus yang dialami oleh Sulikah, prosedurnya tampak kurang memenuhi aturan.

Salah satunya, usia korban dituakan dari aslinya.

“Ada usia yang diedit. Kalau mau berangkat keluar negeri paling tidak harus matang secara usia baik itu psikis maupun mental,” kata Seto.

Ia mengimbau warga yang ingin bekerja ke luar negeri harus sesuai prosedur dan melalui jalur yang benar.

Baca juga: Antisipasi RS di Surabaya Penuh, Eri Cahyadi Siapkan Gedung Baru di Asrama Haji untuk Tampung Pasien Covid-19

Untuk mengetahui informasi dan persyaratan bekerja di luar negeri, warga dapat mendatangi dinas tenaga kerja di wilayahnya masing-masing.

Menurut Seto, jika prosedur dilakukan secara benar maka akan diberikan pula panduan bagaimana cara mengatasi masalah yang mungkin terjadi saat PMI bekerja di luar negeri.

“Jadi kalau PMI yang berangkat prosedural di tahapan akhir ada orientasi pra pemberangkatan (OPP). Kami informasikan bagaimana cara menangani permasalahan yang mungkin terjadi di sana. Kalau gaji tidak dibayar apa yang dilakukan, dan mengalami kekerasan apa yang harus dilakukan,” jelas Seto.

Tak hanya itu, para PMI juga dibekali nomor telepon yang bisa dihubungi di Malaysia bila mengalami masalah. Para PMI juga diberikan kontak center BP2MI atau KBRI.

Baca juga: Ular Nyaris Merambat ke Tangan Perempuan Ini Saat Kendarai Motor, Bermula Parkir Dekat Pohon

 

Diberitakan sebelumnya, Siti Sulikah (22), tenaga kerja wanita asal Desa Nglanduk, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur harus menderita selama setahun bekerja sebagai asisten rumah tangga di Malaysia.

Kesedihannya makin bertambah karena gaji yang diterima tak utuh dalam setahun.

Ibu satu anak ini hanya menerima dua bulan gaji. Bahkan, gaji yang diterima masih dipotong lebih dari setengahnya.

“Selama saya kerja di Malaysia, baru dua kali saya terima gaji. Itu pun langsung dikirim ke ibu saya. Jadi di sana saya tidak pernah sama sekali menerima gaji,” ujar Sulikah yang ditemui Kompas.com, pekan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Longsor di Sitinjau Lauik Putus Akses Padang-Solok, Lalin Macet Parah

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Desa Waowala Dilanda Hujan Abu

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik Sumbar, 2 Kendaraan Tertimbun

Regional
Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Tim Gabungan Pemkab Agam Temukan Nenek yang Hilang Usai Ikut Pengajian

Regional
Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Senderan Pantai di Pebuahan Segera Dibangun, Bupati Jembrana Minta Warga Beri Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com