Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Temuan Covid-19 Varian India, Pemkab Kudus Berlakukan Gerakan 7 Hari di Rumah Saja

Kompas.com - 13/06/2021, 18:32 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KUDUS, KOMPAS.com - Selain berencana menyediakan tempat isolasi mandiri terpusat, Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengeluarkan kebijakan "Tujuh Hari di Rumah Saja" menyusul 28 orang warganya terpapar Covid-19 varian B.1.617.2.

Langkah tersebut juga untuk mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro di Kabupaten Kudus.

Bupati Kudus Hartopo menyampaikan, kebijakan satu minggu di rumah saja telah melalui serangkaian pertimbangan yang jelas dengan ditetapkannya  Surat Edaran (SE) nomor 360/1323/04.03/2021.

Baca juga: Ada Covid-19 Varian India, Pemkab Kudus Bakal Buat Tempat Isolasi Terpusat

Gerakan tersebut dijadwalkan akan berlangsung mulai pekan depan yakni pada Senin (14/6/2021) hingga Minggu (20/6/2021).

"Gerakan 7 Hari di Rumah Saja mulai Senin sampai Minggu. Jika perkembangan kasus Covid-19 masih naik ya kita perpanjang. Mudah-mudahan perkembangan baik," kata Hartopo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (13/6/2021).

Dalam SE tersebut, selain ada peraturan pembatasan sektor perekonomian, Satgas Covid-19 Kabupaten Kudus juga ditugaskan untuk melakukan rapid test kepada warga yang membandel.

Sementara itu, Menurut Hartopo, hingga saat ini Pemkab Kudus belum mengantongi informasi  asal muasal Covid-19 varianB.1.617.2 tersebut bisa masuk ke Kabupaten Kudus.

"Virus itu pastinya dibawa orang dan melalui droplet. Apakah dibawa warga dari luar Kudus atau bagaimana, Itu kita belum tahu. Mudah-mudahan semua sembuh dan tak menular ke mana-mana. Jadi ketika diambil sampel lagi ya tidak ada varian baru itu," kata Hartopo.

Baca juga: Covid-19 Varian India Ditemukan di Kudus, Ganjar Minta Ada Gerakan 5 Hari di Rumah Saja

Hartopo pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mengabaikan protokol kesehatan Covid-19 mengingat keberadaan virus tidak bisa terdeteksi secara kasat mata.

"Makanya 5 M terapkan dan kurangi mobilitas tinggi dan menjauhi kerumunan," pungkas Hartopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com