Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prihatin Underpass Kentungan Sleman Tergenang, Aktivis JCW Gelar Mandi Kembang

Kompas.com - 30/05/2021, 21:21 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Jogja Corruption Watch Baharuddin Kamba melakukan mandi kembang di underpass, Kentungan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)

Aksi tersebut merupakan bentuk prihatin atas Jalan yang berada di Underpass Kentungan, Sleman, Yogyakarta, tergenang air pada Sabtu (29/5/2021).

 

"Sebagai bentuk keprihatinan kalau banjir masyarakat kena imbasnya basah, sebagai bentuk agar pengembang atau kontraktor segera memperbaiki ini," katanya, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Jalan di Underpass Kentungan Sleman Sempat Tergenang Air

Selain itu, dirinya juga berharap kepada lembaga-lembaga audit seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera melakukan audit terhadap pembangunan underpass Kentungan.

"Perlu, sangat perlu audit dari BPK, atau KPK, aparat penegak hukum kita minta investigasi dari lembaga penegak hukum misal bapak KPK tidak diminta atau diminta bisa melakukan audit proyek yang nilainya Rp 101 miliar," ucapnya.

Menurut dia, audit dibutuhkan karena underpass Kentungan sudah tidak hanya banjir, tetapi jalan penghubung juga tidak rata sehingga berbahaya bagi pengguna jalan khususnya pengendara sepeda motor.

"Terkait dengan kondisi bangunan underpass kentungan bukan kali pertama terjadi, kemarin juga jalan penghubung tidak rata. Lalu kemarin sore hujan deras dan terjadi banjir," jelas dia.

Baca juga: Saling Berkunjung Saat Hari Raya, 52 Warga 2 Dusun di Sleman Positif Covid-19

Dua masalah ini, sambung dia, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah maupun kontraktor.

Ia berharap, underpass dapat segera diperbaiki, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa.

"Kenapa kok bisa terjadi, ini menjadi PR pemerintah maupun kontraktor. Kita harapan tuntutannya segera diperbaiki yang di bawah ini. Jangan sampai timbul korban meninggal dunia misalnya. Lalu ada penindakan dari pihak kontraktor," katanya.

Diberitakan sebelumnya, jalan yang berada di Underpass Kentungan, Sleman, Yogyakarta, tergenang air pada Sabtu (29/5/2021) sore.

Genangan air ini timbul setelah wilayah tersebut diguyur hujan.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat tinggi air hampir sekitar 30 sentimeter.

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 17.30 WIB, kondisi Underpass Kentungan masih tergenang air.

Di beberapa titik, ketinggian genangan air ada yang sekitar 20 sentimeter.

Masyarakat yang melintas di Underpass Kentungan tampak memperlambat laju kendaraan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satker PJN Kementerian PUPR Julian Situmorang membenarkan adanya genangan air di Underpass Kentungan.

"Iya, paling tinggi sekitar 20 sentimeter, kalau yang tengah sekitar 10 sentimeter," ujar Julian saat dikonfirmasi, Sabtu (29/5/2021).

Julian menuturkan, genangan air yang terjadi di Underpass karena listrik pompa mati.

"Kemungkinan tadi sempat ada mati lampu pompanya. Teman-teman sudah ke sana dan lampu (listrik) sudah hidup. Ini saya dapat info 5 menit lalu kondisi sudah kering, ya tadi (sempat tergenang) 1 jam," kata Julian.

Menurut Julian, pompa air yang terpasang ada empat.

Guna mengantisipasi kejadian serupa, pihaknya akan mengecek kembali kondisi panel pompa air.

Sebab ada genset yang siaga untuk mengantisipasi ketika mati listrik.

"Ini mau kita lihat lagi pompanya, kan memang beberapa hari ini kan suka dari panelnya sendiri itu. Kita cek arus di panel listrik pompanya," kata Julian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi Malam Ini, Status Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi Malam Ini, Status Waspada

Regional
Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Regional
Dalam 19 Hari, 199 Tersangka Narkoba di Jambi Ditangkap, 3 Masih Remaja

Dalam 19 Hari, 199 Tersangka Narkoba di Jambi Ditangkap, 3 Masih Remaja

Regional
Tunggakan Pajak Centre Point Rp 107 Miliar Ternyata Dibayar PT KAI

Tunggakan Pajak Centre Point Rp 107 Miliar Ternyata Dibayar PT KAI

Regional
Penyebab Ketua Bawaslu Banyumas Mundur dari Proses Pencalonan di Pilkada 2024

Penyebab Ketua Bawaslu Banyumas Mundur dari Proses Pencalonan di Pilkada 2024

Regional
Oknum Perwira dan Bintara Polisi Didakwa Pakai Sabu di Rumah Dinas

Oknum Perwira dan Bintara Polisi Didakwa Pakai Sabu di Rumah Dinas

Regional
Pantai Pasir Panjang di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Pasir Panjang di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Polisi Ungkap Identitas Mayat Pria di Danau Sentani Jayapura

Polisi Ungkap Identitas Mayat Pria di Danau Sentani Jayapura

Regional
Zona II Candi Borobudur Dibangun, 2.000 Pedagang Dipindah ke Dekat Bekas Kandang Gajah

Zona II Candi Borobudur Dibangun, 2.000 Pedagang Dipindah ke Dekat Bekas Kandang Gajah

Regional
Sosok Tri Adinata, Guru Musik di Medan yang Menangis Haru Saat Disambangi Alan Walker

Sosok Tri Adinata, Guru Musik di Medan yang Menangis Haru Saat Disambangi Alan Walker

Regional
Mahasiswa Demo Desak Kejati Sumbar Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Bupati Solok Selatan

Mahasiswa Demo Desak Kejati Sumbar Tuntaskan Kasus Dugaan Korupsi Bupati Solok Selatan

Regional
Usai Bunuh Temannya dengan Sadis, Aldi Menyerahkan Diri ke Polisi

Usai Bunuh Temannya dengan Sadis, Aldi Menyerahkan Diri ke Polisi

Regional
Pendaftaran Calon Perseorangan Pilkada Pangkalpinang Diperpanjang 3x24 Jam

Pendaftaran Calon Perseorangan Pilkada Pangkalpinang Diperpanjang 3x24 Jam

Regional
Bupati Nonaktif Labuhanbatu Didakwa Korupsi Rp 4,9 Miliar

Bupati Nonaktif Labuhanbatu Didakwa Korupsi Rp 4,9 Miliar

Regional
'Branding' Solo Kota Olahraga, Gibran Sebut Anggaran untuk Perbaikan Velodrome Manahan Capai Rp 35 Miliar

"Branding" Solo Kota Olahraga, Gibran Sebut Anggaran untuk Perbaikan Velodrome Manahan Capai Rp 35 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com