Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Covid-19 Varian India, ASN Pemkab Banyumas yang Berdomisili di Cilacap Diminta WFH

Kompas.com - 24/05/2021, 15:06 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

 

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Banyumas yang berdomisili di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diminta work from home (WFH) untuk sementara waktu.

Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 B1617.2 atau varian India yang terdeteksi masuk Cilacap melalui 13 anak buah kapal (ABK) asal Filipina.

"Pertama yang bisa kami lakukan adalah ASN, jadi kami minta ASN Banyumas yang berdomisili di Cilacap untuk WFH," kata Bupati Banyumas Achmad Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Kemenkes: Varian Baru Virus Corona B.1.617 Miliki 3 Tipe

Sebaliknya, ASN Pemkab Cilacap yang berdomisili di Banyumas juga diarahkan untuk WFH. Namun untuk keputusannya menunggu koordinasi dengan Sekda Cilacap.

"Nanti malam saya vicon internal, mungkin mulai besok (WFH), nanti ada surat resminya. Untuk yang ASN Pemkab Cilacap yang berdomisili di Banyumaa, antar-sekda sedang koordinasi agar diperbolehkan WFH," ujar Husein.

Selanjutnya kebijakan serupa juga tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan kepada anggota TNI, Polri, dan karyawanBUMN/BUMD.

"Setelah itu nanti kami lihat peta penyebarannya, sekarang kan belum terdeteksi. Ini antisipasi saja, kalau penyebarannya sampai ke masyarakat nanti kami proteksi di situ," jelas Husein.

Untuk saat ini, kata Husein, masyarakat umum yang masuk dari Cilacap ke Banyumas atau sebaliknya tetap diperbolehkan.

"Sekarang ini (masyarakat) bebas-bebas saja (keluar masuk). Jangan terlalu dini, ini kan baru titik awal, tapi kita tetap harus waspada. Sekalipun bukan Cilacap, misal Jakarta, logikanya kan akan sampai sini," kata Husein.

Baca juga: 2 Pekerja Migran Asal Jatim Terinfeksi Varian Baru Virus Corona, Seperti Apa Gejalanya?

Untuk itu Husein meminta masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Yang paling penting protokol kesehatan, itu kunci. Masyarakat enggak perlu khawatir, yang penting waspada, jangan sembrono, jangan menyepelekan, jangan menganggap enteng, Covid-19 itu ada," ujar Husein.

Diberitakan sebelumnya, 13 ABK dilaporkan terpapar Covid-19 varian India. Selain itu, 13 ABK tersebut juga diduga menularkan kepada 32 tenaga kesehatan (nakes) RSUD Cilacap saat dalam perawatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com