SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Viral di media sosial kasir Indomaret dituntut mengembalikan uang pembayaran voucer game online senilai Rp 800.000.
Dalam video, terdengar seorang pria diduga orangtua si anak yang melakukan transaksi pembelian voucer tersebut tidak terima dan menuding pihak Indomaret mengizinkan pembelian voucer game online kepada anak di bawah umur.
Baca juga: Kalau Enggak Mau Bayar Enggak Usah Jualan di Sini, Kami Enggak Takut Dilaporkan ke Polisi
"Beli game online anak di bawah umur kelas 6 SD. Berarti tidak ada menjaga privasi konsumen, hanya mencari keuntungan," ucap seorang pria dalam video tersebut.
Baca juga: Peluk Pemudik yang Emosi, Polisi: Sambil Gemetar, Dia Bilang Ingin Mudik Bertemu Anaknya
Pria itu kemudian ngotot meminta pihak Indomaret bertanggung jawab.
Baca juga: 6 Tahun Tak Bertemu Anak, Pemudik: Saya Tak Mau Memutar Balik, Lebih Baik Dipenjara...
Seorang kasir Indomaret kemudian menawarkan kepada orangtua anak tersebut untuk menghubungi call center dari penyedia game.
Namun, orangtua anak kekeh bahwa pihak Indomaret yang bertanggung jawab.
"Kalau dia dewasa mau lepas tangan oke, tapi dia di bawah umur," ujar orangtua anak.
Dikonfirmasi terkait video itu, Direktur Pemasaran PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Wiwiek Yusuf membenarkan adanya kejadian itu.
Peristiwa itu terjadi di Indomaret Simpang Mayang yang beralamat di Nagori Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumut. Wiwiek belum memastikan kapan kejadian itu berlangsung.
Wiwiek mengatakan, saat ini pihaknya telah berupaya melakukan pertemuan dengan orangtua si anak untuk menjelaskan persoalan tersebut.
"Tim kami sudah berusaha jelaskan dengan sebaik baiknya kepada pelanggan. Dan malah coba memberikan alternatif follow up ke call center Unipin," kata Wiwiek saat dihubungi, Rabu (11/5/2021) sore.
Penjelasan
Menurut Wiwiek, saat itu orangtua si anak diduga dalam kondisi bingung karena anaknya telah melakukan transaksi pembelian voucer game online seharga Rp. 800.000 dan melakukan pembayaran melalui Indomaret.
Kedua orangtua si anak kemudian mendatangi kasir agar meminta uang kembali, hingga merekam video saat kasir memberikan penjelasan.
Soal pengembalian uang, Wiwiek mengatakan, saat ini pihaknya akan mencari jalan keluar dengan menemui orangtua si anak.
"Tim kami juga mencoba menghubungi yang bersangkutan dalam kondisi yang lebih tenang untuk menjelaskan duduk permasalahannya dan solusi terbaiknya seperti apa," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini Indomaret memang melayani transaksi pembelian voucer game online.
Namun, dirinya belum memastikan apakah transaksi pembelian voucer game online dapat dilakukan oleh anak di bawah umur.
Kendati demikian, kata Wiwiek, kasir Indomaret saat itu telah menanyakan tujuan pembayaran dari transaksi yang dilakukan si Anak tersebut.
"Melakukan transaksi secara online dan bayarnya di Indomaret. Sama seperti belanja online. Kita hanya sarana pembayaran saja. Pengakuan si anak kepada kasir itu (pembelian voucer game) untuk abangnya. Katanya seperti itu informasi sementara yang kita terima," jelas Wiwiek.
Terkait persoalan ini pada prinsipnya pihak Indomaret beriktikad baik dan berupaya mencari solusi dengan orangtua si anak.
Ia juga berharap para orangtua dapat melakukan pengawasan lebih terhadap anak anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.