Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Khotbah Shalat Id Dibatasi Maksimal 20 Menit

Kompas.com - 12/05/2021, 16:41 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta (Kemenag DIY) batasi khotbah shalat id maksimal hanya 20 menit. Hal tersebut untuk mengurangi intensitas warga berkumpul di satu tempat.

Kepala Kanwil Kemenag DIY, Edhi Gunawan menyampaikan maksimal 20 menit khotbah tidak boleh meninggalkan rukun khotbah seperti membaca salawat, sahadat, membaca Al Quran, wasiat.

"Walaupun 20 menit itu kemudian tidak boleh meninggalkan rukun khotbah seperti itu. Jadi rukun khotbah itu sebenarnya membaca hamdalah, sahadat, salawat, salah satu Al Quran, wasiat, yang paling banyak kan wasiatnya itu. Nah ini diminta berharap tidak terlalu panjang pendek saja," katanya saat dihubungi, Rabu (12/5/2021).

Baca juga: Kemenag Gunungkidul Larang Takbir Keliling, Imbau Khatib Shalat Id Tidak dari Luar Daerah

Lanjut Edhi, ada beberapa protokol kesehatan yang harus ditaati oleh para jemaah shalat Id seperti wudhu dilakukan di rumah, membawa sajadah sendiri, menjaga jarak, menghindari kontak fisik.

"Seperti yang kemarin di awal Covid-19 itu. Membawa sajadah dari rumah, wudu dari rumah kemudian menjaga jarak dan menghindari kontak fisik dengan jamaah lain," jelas dia.

Setelah selesai shalat Id jemaah diimbau untuk langsung kembali ke rumah masing-masing. Imbauan itu bermaksud untuk menghindari kontak fisik seperti salam-salaman.

"Setelah shalat Id harapan kita langsung kembali ke rumah. Karena yang namanya kontak fisik itu tidak kita harapkan jadi untuk dihindari, salam-salaman dan sebagainnya," jelasnya.

Baca juga: Besok, Masjid Agung Solo Gelar Shalat Id dengan Protokol Kesehatan Ketat, Simak Ketentuannya

Shalat Id sendiri dilakukan hanya untuk zona hijau dan kuning sedangkan zona oranye atau merah tidak diperbolehkan untuk menggelar shalat Id. 

Namun, hingga sekarang dirinya belum mendapatkan jumlah resmi berapa Masjid yang berada di zona hijau, kuning, oranye, atau merah.

"Datanya masih diolah teman-teman, belum dapat laporan," imbuh dia.

Shalat Id sendiri diatur oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) yang ditunjuk oleh masing-masing wilayah dan melakukan koordinasi dengan satgas Covid-19.

PHBI dan satgas Covid-19 yang bertugas dalam mengawasi pelaksanaan shalat Id besok pagi.

"Jadi pengawasannya nanti dari setiap PHBI panitia hari besar Islam yang ditunjuk di masing-masing wilayah itu kita harapkan bisa berkoordinasi dengan satgas Covid-19," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com