Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara SMB II Palembang Pastikan Tidak Ada Penggunaan Alat Rapid Test Bekas

Kompas.com - 30/04/2021, 15:33 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Terungkapnya kasus penggunaan alat rapid test bekas di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, membuat para penumpang menjadi resah.

Padahal, bukti negatif rapid test menjadi salah satu syarat keberangkatan menggunakan pesawat.

Manajemen Angkasa Pura (AP) II Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, memastikan bahwa seluruh alat rapid test, serta GeNose C19 yang digunakan di Bandara tersebut bukan barang bekas pakai.

Baca juga: Korban Rapid Test Bekas Pegawai Kimia Farma Diperkirakan Ribuan Orang

Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara SMB II Tommy Ariesdianto mengatakan, setelah kasus di Bandara Kualanamu terungkap, mereka langsung melakukan inspeksi mendadak di tempat pelayanan tes kesehatan Bandara.

Hasilnya, mereka tidak menemukan adanya kecurigaan dalam penggunaan alat rapid test maupun GeNose C19.

"Semuanya sudah sesuai SOP. Kami pastikan alat yang dugunakan aman, baik itu rapid test maupun GeNose C19. Jangan sampai kejadian di Kualanamu terjadi di sini. Jika terjadi, itu tidak bisa diteoleransi dan akan kami proses sesuai hukum," kata Tommy melalui sambungan telepon, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Kronologi Guru di Sukabumi Lumpuh Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Tommy mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi petugas pemeriksa kesehatan dalam menjalankan tugas.

Hal itu untuk memastikan pelayanan dan jaminan kesehatan bagi penumpang.

Selain itu, masyarakat diminta aktif dan waspada sebelum menjalani rapid test maupun GeNose C19.

Salah satunya dengan lebih dulu melihat kemasan alat yang digunakan.

"Penumpang juga harus lihat segelnya tertutup atau tidak. Petugas juga harus menunjukkan. Kalau ada yang mencurigakan, segera melapor ke kita untuk ditindaklanjuti," ujar dia.

Selain itu, para penumpang yang mau melakukan tes kesehatan di Bandara SMB II Palembang juga diminta untuk datang lebih cepat, sehingga ada waktu lebih untuk tes dan tidak ketinggalan pesawat. 

"Pelayanan yang kita berikan tidak sembarangan, alat-alat tes kesehatan sudah sesuai standar WHO," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com