Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Es Sebabkan Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup, Kembali Dibuka 24 April

Kompas.com - 25/04/2021, 13:55 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang, Jawa Timur kembali dibuka setelah sebelumnya ditutup akibat cuaca ekstrim berupa angin kencang dan hujan es.

Kepala Taman Hutan Raya R Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan, pendakian menuju puncak setinggi 3.399 meter di atas permukaan laut dibuka kembaki sejak Sabtu (24/4/2021).

"Sudah dibuka, pada 24 April 2021," katanya melalui pesan singkat, Minggu (25/4/2021).

Menurutnya, cuaca ekstrim di dua gunung yang berdampingan itu sudah berlalu.

"Cuaca cukup kondusif dan hujan sudah mulai jarang," jelasnya.

Baca juga: Terjadi Hujan Es di Serang Banten, Ini Penjelasan BMKG

Saat ini sudah ada pendaki yang memulai pendakian menuju Gunung Arjuno-Welirang.

"Sudah ada yang mendaki. Tapi tidak sampai 10 orang," katanya.

Wahyudi mengimbau pendaki supaya membawa perlengkapan pendakian yang dibutuhkan. Apalagi cuaca mulai memasuki pancaroba atau peralihan dari penghujan ke kemarau.

Baca juga: Fenomena Hujan Es Terjadi di Kaliurang Sleman Sekitar 5 Menit

Selain itu, pendakian dilarang meninggalkan sampah dan menyalakan api unggun.

"Karena musim pancaroba cenderung dingin harus mempersiapkan tenda dan perlengkapan yang dibutuhkan dengan baik. Membawa kembali sampah dan tidak membuat api unggun," jelasnya.

Diketahui, jalur pendakian Gunung Arjuno-Welirang ditutup sejak Selasa (6/4/2021). Saat itu, pihak Taman Hutan Raya R Soerjo yang mengelola kawasan hutan itu mendeteksi adanya cuaca ekstrim berupa hujan es dan angin kencang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Regional
Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Banjir Rob Demak, Kerugian Petambak Ikan Capai 14 Miliar Setahun Terakhir

Regional
Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Sebelum Meninggal, Haerul Amri Keluhkan Mata Perih dan Kebas

Regional
Bukan Fenomena 'Heat Wave', BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Bukan Fenomena "Heat Wave", BMKG Sebut Panas di Jateng Disebabkan Hal Ini

Regional
301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com