CIAMIS, KOMPAS.com - Pemkab Ciamis, Jawa Barat memulai uji coba pembelajaran tatap muka terbatas, mulai sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, Senin (19/4/2021). Tidak semua siswa melaksanakan pembelajaran tatap muka.
Untuk tingkat sekolah dasar hanya siswa kelas lima dan enam yang menjalani tatap muka. Tingkat SMP, siswa kelas tujuh dan delapan. Untuk tingkat SMA, siswa kelas 10 dan 11.
"Mulai 19 April 2021, kita bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Asep Saepul Rahmat, saat meninjau pembelajaran tatap muka di SMPN 1 Ciamis, Senin.
Baca juga: Pencuri Mobil di Ciamis Ini Hanya Butuh Waktu 3 Menit
Rencananya, kata Asep, pembelajaran tatap muka terbatas akan berlangsung dua minggu ke depan, atau hingga 8 Mei 2021. Asep menjelaskan, pembelajaran hanya berlangsung dua minggu karena saat ini masih uji coba.
"(Setelah uji coba selesai) nanti kita evaluasi lagi sesuai arahan bupati. Ini uji coba dua minggu," kata dia.
Jika hasil evaluasi dinyatakan baik, tak ada masalah serta aman, Asep mengatakan, pembelajaran akan dilanjutkan setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Setelah dievaluasi akan ditetapkan apakah seluruh kelas mengikuti tatap muka atau bagaimana, (tergantung) hasil uji coba ini," terang Asep.
Baca juga: Bupati dan Wakil Bupati Ciamis Sembuh dari Covid-19
Jumlah sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas, kata Asep, untuk sekolah dasar ada 744 sekolah, madrasah ibtidaiyah ada 3 sekolah, SMP 20 sekolah, MTs 3 sekolah, SMA 4 sekolah, madrasah aliyah 5 sekolah.
"Untuk SMK belum ada," kata dia.
Asep mengakui masih banyak sekolah yang belum melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
Hal itu, jelas Asep, karena para pengajarnya masih belum divaksin Covid-19.
"Mudah-mudahan ke depan setelah guru-guru divaksin (semua) sekolah akan melaksanakan PBM (proses belajar mengajar) tatap muka," kata dia.
Baca juga: Sudah Divaksin, Bupati dan Wakil Bupati Ciamis Tetap Terpapar Covid-19
Sementara Kepala SMPN 1 Ciamis, Agus Sumantri mengatakan, jumlah siswa kelas tujuh dan delapan yang mengikuti pembelajaran tatap muka hanya 50 persen.
Sisanya melakukan pembelajaran secara daring.
"Ini separuhnya dari kelas tujuh dan delapan. Urutan absen 1 hingga 16 sekolah tatap muka, dari 17-32 daring, " jelas Agus.
Besoknya, lanjut Agus, siswa dengan absensi 17 hingga 32 giliran masuk sekolah. Siswa nomor absen 1 sampai 16 belajar daring. "Giliran," katanya.
Siswa yang belajar tatap muka hanya mengikuti 4 jam pelajaran. Satu jam pelajaran berlangsung selama 40 menit.
"Belajar sampai pukul 10.40 WIB. Masuk pukul 7.30 WIB," jelas Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.