Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Karawang Ingin Tiap Pengembang Perumahan Siapkan Hal Ini

Kompas.com - 12/04/2021, 20:30 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana ingin perumahan hingga pusat perbelanjaan mempunyai tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R).

Sebab, ia ingin persoalan sampah di Karawang segera teratasi.

"Nanti kami ingin setiap perumahan mempunyai TPS3R sendiri, disertakan sebagai syarat perizinan," ujar Cellica yang disampaikan saat Peresmian TPS3R Baraya Runtah dan Penandatangan Kesepakatan 10 TPS3R di Perumahan Perumnas Telukjambe, Desa Sukaluyu, Karawang, Jawa Barat, Senin (12/4/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil: Rencana Pembangunan Silicon Valley Jangan Cuma Gimik

Selain perumahan, Cellica juga ingin pusat perbelanjaan hingga tiap desa atau kelurahan mempunyai TPS3R.

Kemudian yang menjadi mentor adalah Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sahabat Lingkungan.

Sebab, ia merasa prihatin dengan persoalan sampah di Karawang yang tak kunjung usai.

Cellica menyebut, diliriknya Karawang menjadi tujuan bagi para pekerja turut menyumbang sampah.

Sebab, jumlah penduduk Karawang bertambah secara signifikan.

"Ada desa di Karawang yang penduduknya lebih dari 30.000 orang," kata dia.

Baca juga: Cerita Polisi soal Benteng di Kampung Narkoba Palembang yang Sulit Ditembus

Setelah mengetahui bahwa TPS3R Baraya Runtah dapat mengolah 80 persen sampah, ia pun mengapresiasinya.

Menurut dia, hal itu sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mengurangi sampah di Indonesia sebesar 30 persen dan menangani 70 persen sampah pada 2025.

Ia pun meyakini kerja sama multi pihak ini membantu mengatasi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia.

"Saya sangat mengapresiasi kerja sama PT Nestle Indonesia, KSM Sahabat Lingkungan dan Pemkab Karawang, dan yakin TPS3R Baraya Runtah dapat menjadi pusat pembelajaran pengelolaan sampah yang terintegrasi dan sesuai tujuan," kata Cellica.

Hal yang sama disampaikan Direktur Pengelolaan Sampah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar.

Menurut dia, TPS3R sejalan dengan ambisi pemerintah untuk mengurangi sampah.

 

Pembentukan sepuluh TPS3R di wilayah Karawang juga membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar.

Novrizal juga mengapresiasi dan mendukung kerja sama multi pihak yang dinilai sebagai awal  baik untuk memberikan manfaat sosial ekonomi yang berkelanjutan di Karawang.

Head of Sustainability Nestle Indonesia Prawitya Soemadijo menyebut, polusi plastik dan pengelolaan sampah telah menjadi tantangan dunia, termasuk di Indonesia.

Nestle, menurut dia, percaya kerja sama para pemangku kepentingan dibutuhkan untuk menyelesaikan tantangan ini.

Hal ini sejalan dengan komitmen Nestle untuk menjadikan 100 persen kemasan produknya dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025.

"Dengan fokus mencegah sampah plastik serta ambisi kami untuk menghentikan kebocoran plastik ke lingkungan hidup sebagai bagian dari upaya Nestle mendukung terciptanya masa depan bebas sampah. Kami merasa bangga dapat menjadi bagian dari solusi untuk mendukung ambisi pemerintah mengurangi sampah di Indonesia," kata dia.

TPS3R bakal dibangun di 10 tempat di Karawang.

Program itu merupakan kerja sama antara KSM Sahabat Lingkungan, Pemkab Karawang, dan PT Nestle Indonesia.

TPS3R memungkinkan melayani hingga 3.000 rumah tangga di Kabupaten Karawang.

Kapasitasnya mencapai 5 ton per hari.

Fasilitas dan komunitas TPS3R yang didirikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ini diklaim turut membantu mengurangi pengiriman sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) dan kebocoran sampah ke laut.

Selain itu juga membuka 50 lapangan kerja untuk penduduk setempat.

TPS3R Baraya Runtah berdiri di lahan seluas 3.245 meter persegi yang dialokasikan oleh Perumnas Karawang.

Mereka mengelola pengumpulan, pemilahan sampah serta melakukan proses daur ulang dengan kapasitas hingga 3 ton per hari.

TPS3R ini juga mendukung 2.200 rumah tangga dan usaha daerah di wilayah desa Sukaluyu.

Saat ini mereka telah menciptakan 16 lapangan kerja bagi penduduk setempat.

Fasilitas ini juga dilengkapi dengan sistem pemilahan dan proses sampah, perlengkapan penanganan residu, dan fasilitas pendukung lainnya.

Sampah anorganik akan dikirim ke industri daur ulang dan sampah organik akan diolah menjadi kompos dan budidaya larva hitam.

Ketua KSM Sahabat Lingkungan Hendro Wibowo menyebut, sampah yang paling banyak diolah TPS3R Baraya Runtah adalah botol plastik dan kemasan plastik.

Dua jenis sampah ini dinilai harus menjadi perhatian banyak pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat.

"Selain botol plastik, sampah sachet yang tiga layer itu paling banyak," kata Hendro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com