Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Teller Bank Curi Uang Nasabah Rp 1,3 Miliar | Hasil Tes DNA Diduga Abrip Asep Sudah Keluar

Kompas.com - 01/04/2021, 06:40 WIB

KOMPAS.com - Dua mantan pegawai Bank Riau-Kepri (BRK) Cabang Rokan Hulu, Riau, berinisial NH (37), dan AS (47), ditangkap polisi.

Mereka ditangkap kerena mencuri uang nmilik tiga nasabahnya dengan total Rp 1,3 miliar.

Diketahui, saat itu keduanya masih bekerja sebagai pegawai bank dengan NH sebagai teller dan AS sebagai head teller.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang dilakukan polisi, uang hasil kejahatan itu digunakan para pelaku untuk kepentingan pribadi.

Sementara itu, hasil tes DNA diduga Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Zainal Abidin alias Asep sudah keluar.

Namun, pihak Polda Aceh tidak bisa memastikan apakah hasil itu cocok atau tidak. Sebab, hasilnya akan diumumkan langsung oleh Mabes Polri.

Hasil tes DNA itu diumumkan oleh Mabes Polri karena pengusutan identitas diduga Abrip Asep dilakukan di dua Polda, yakni Polda Aceh dan Polda Lampung.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Teller bank curi uang nasabah Rp 1,3 miliar

Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat menggelar konferensi pers pengungkapan kasus pencurian uang tabungan nasabah yang dilakukan sepasang mantan teller Bank Riau-Kepri Cabang Rohul, Riau, Selasa (30/3/2021).KOMPAS.COM/IDON Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat menggelar konferensi pers pengungkapan kasus pencurian uang tabungan nasabah yang dilakukan sepasang mantan teller Bank Riau-Kepri Cabang Rohul, Riau, Selasa (30/3/2021).

Dua mantan pegawai Bank Riau-Kepri (BRK) berinisial NH (37), dan AS (42), ditangkap polisi karena mencuri uang milik tiga nasabahnya degan total sebesar Rp 1,3 miliar.

"Kedua pelaku mantan pegawai salah satu bank milik pemerintah (BRK). Waktu itu, tersangka NH sebagai teller, sedangkan AS head teller. Mereka menggelapkan uang tabungan nasabah," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada wartawan, Selasa (30/3/2021).

Kata Sunarto, dalam melakukan aksinya kedua pelaku ini memiliki peran masing-masing.

"Dalam menjalankan aksinya, tersangka NH selaku teller memalsukan tanda tangan nasabah dalam form slip penarikan, sehingga dapat melakukan penarikan uang tunai dari rekening nasabah,"ujarnya.

Sedangkan, pelaku AS yang saat itu menjabat sebagai head teller memberikan username dan password.

Sehingga dengan leluasa pelaku NH dapat melakukan delapan kali transaksi penarikan dari rekening nasabah.

Dalam kasus ini, ada tiga orang yang menjadi korban mereka yakni Rosmaniar dan anaknya Hotnasari serta seorang warga bernama Hasimah.

Baca juga: Cerita Teller Bank Curi Uang Tabungan Nasabah Senilai Rp 1,3 Miliar, Modus Palsukan Tanda Tangan

 

2. Hasil tes DNA diduga Abip Asep sudah keluar

Foto Abrip Asep (kiri) dan foto diduga Abrip Asep yang jadi pasien RSJ di Aceh. Abrip Asep diduga hilang saat tsunami 2004. KOMPAS.com/TEUKU UMAR Foto Abrip Asep (kiri) dan foto diduga Abrip Asep yang jadi pasien RSJ di Aceh. Abrip Asep diduga hilang saat tsunami 2004.

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy mengatakan, hasil uji DNA diduga Ajun Brigadir Polisi (Abrip) Zainal Abidin alias Asep sudah keluar.

Namun, hasilnya akan diumumkan langsung oleh Mabes Polri.

"Sudah keluar hasil tes DNA diduga Abrip Asep, tapi nanti diumumkan langsung di Mabes Polri," kata Winardy saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (30/03/2021).

Kata Winardy, hasil tes DNA itu diumumkan oleh Mabes Polri karena pengusutan identitas diduga Abrip Asep dilakukan di dua Polda, yakni Polda Aceh dan Polda Lampung.

Dalam pengusutan ini, Polda Lampung bertugas mengambil dan mengirimkan sampel DNA keluarga diduga Abrip Asep yang ada di Lampung untuk di tes.

"Ini karena terkait dua Mapolda makanya dirilis langsung di Mabes (Polri)," ungkapnya.

Terkait dengan hasil, kata Winardy, pihaknya tidak mengetahuinya apakah cocok atau tidak.

"Kami tidak tahu hasil uji DNA apakah cocok atau tidak," ujarnya.

Baca juga: Hasil Tes DNA Diduga Abrip Asep Sudah Keluar, Polda Aceh: Kami Tidak Tahu Apakah Cocok atau Tidak

 

3. Polisi tangkap tiga perempuan terduga teroris terkait bom di Makassar

Ilustrasi terorismeShutterstock Ilustrasi terorisme

Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan Kombes Pol E Zulpan mengatakan, total sudah ada delapan terduga teroris jaraingan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang diamankan setelah bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulsel, Minggu (28/3/2021) pagi.

Tiga dari delapan terduga teroris yang ditangkap merupakan perempuan yakni M, MM, dan MAN, mereka ditangkap pada Selasa (30/3//2021).

Kata Zulpan, ketiga perempuan yang ditangkap ini ada hubungannya dengan bom bunuh diri yang dilakukan pasangan suami istri L dan YSF di depan gereja.

Mereka, sambung Zulpan, memiliki peran masing-masing, untuk MM berperan sebagai motivator L dan YSF yang melakukan jihad amaliah bom bunuh diri.

Lanjut Zulpan, M mengetahui kegiatan kajian di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, yang sebagia besar pelakunya ditangkap pada Januari 2021 lalu.

"Sedangkan terduga MAN berperan sebagai orang terakhir yang mengetahui L dan YSF melakukan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar,"kata Zulpan kepada wartawan, Rabu (31/3/2021).

Saat ini, delapan terduga teroris jaringan kelompok JAD masih diperiksa tim Densus 88 Mabes Polri di Polda Sulsel.

"Masih di sini. Kewenangan Densus kan pemeriksaannya lama. 21 hari maksimal," tandasnya.

Baca juga: 3 Perempuan Terduga Teroris Ditangkap, Satu Orang Berperan sebagai Motivator

 

4. Timses Denny Indrayana diduga pukul warga

Denny Indrayana menemui sejumlah wartawan usai melaporkan Sahbirin Noor ke Bawaslu Kalsel pada, Selasa (3/11/2020) malam.KOMPAS.com/ANDI MUHAMMAD HASWAR Denny Indrayana menemui sejumlah wartawan usai melaporkan Sahbirin Noor ke Bawaslu Kalsel pada, Selasa (3/11/2020) malam.

JR, anggota tim sukses (Timses) calon Gubernur Kalimantan Selatan Denny Indrayana diduga memukul seorang warga bernama Aman (60).

Pemukulan terjadi karena Aman dicurigai sebagai penyusup saat Denny sedang melakukan kegiatan shalat subuh keliling di Masjid Nurul Imam, Jalan Porna, Kecamatan Pemurus Baru, Banjarmasin Selatan, Banjarmasin, Rabu (31/3/2021).

Aman mengatakan, kejadian yang dialaminya saat ia sedang mendengarkan ceramah usai shalat subuh.

Kemudian, dari belakang JR menyenggolnya. Setelah itu, ia dibawa keluar masjid dan dipukuli.

"Masker aku dipaculnya, dan aku ditamparnya di muha (masker saya dilepas dan saya dipukul di wajah)," ucap Aman dalam dialeg Banjar, Rabu.

Aman dipukuli oleh JR karena dicurigai sebagai penyusup.

Hal itu diungkapkan seorang warga bernama Ibrahim.

"Ikam ini penyusup, dan di tamparnya langsung (kamu ini penyusup dan langsung dipukulnya)," ujarnya menirukan perkataan pelaku pemukulan.

Sementara itu, Denny Indrayana mengatakan, atas kejadian itu, ia pun menyerahkannya ke pihak kepolisian.

"Saya tidak mau mengomentari sesuatu yang saya tidak mengetahui pasti kejadiannya. Tentang masalah faktanya kita serahkan kepada aparat kepolisian untuk menyelidiki dan menyelesaikannya," jelasnya.

Baca juga: Kegiatan Shalat Subuh Keliling Cagub Kalsel Denny Indrayana Berujung Pemukulan Warga

 

5. Istri positif Covid-19 usai piknik, suami terpapar dan meninggal

Ilustrasi corona virus (Covid-19)shutterstock Ilustrasi corona virus (Covid-19)

Pasangan suami istri di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, positif Covid-19. Sang suami meninggal dunia.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro mengatakan, sang suami terpapar Covid-19, setelah istrinya sempat mengikuti rombongan piknik Dharma Wanita Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan bus hingga ke Pemalang.

"Istri ini ketua rombongan. Usai acara itu mengeluh batuk dan pilek hingga dinyatakan positif Covid-19. Sementara sang suami kemungkinan terlular istrinya," kata Joko saat dihubungi Kompas.com, Rabu (31/3/2021).

Peserta piknik pada 17 Maret itu setidaknya ada 24 orang yang di antaranya warga Desa Penusupan, Kecamatan Pangkah.

"Dari 24 orang yang di dalam bus itu yang di-swab baru lima orang, yang lainnya masih kami lacak. Kalau suami sebenarnya tidak ikut piknik dan tidak pernah ke mana-mana," kata Joko.

Baca juga: Istri Positif Covid-19 Usai Piknik, Sang Suami Terpapar dan Meninggal

 

Sumber:KOMPAS.com (Penulis: Andi Muhammad Haswar, Tresno Setiadi| Editor: Rachmawati, Candra Setia Budi, Donny Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Penyebab Kebakaran Truk Tangki Pertamina di Tol Tangerang Merak Diduga karena Korsleting Listrik

Penyebab Kebakaran Truk Tangki Pertamina di Tol Tangerang Merak Diduga karena Korsleting Listrik

Regional
Rusak Akibat Gempa 2009, Pasar Raya Padang Fase VII Dibangun Lagi Juli 2023

Rusak Akibat Gempa 2009, Pasar Raya Padang Fase VII Dibangun Lagi Juli 2023

Regional
Kronologi Aksi Pemuda Todongkan Senpi ke Pengendara di Bandung

Kronologi Aksi Pemuda Todongkan Senpi ke Pengendara di Bandung

Regional
21 Bangunan Senilai Rp 22 Miliar di Kota Lhokseumawe Terlantar

21 Bangunan Senilai Rp 22 Miliar di Kota Lhokseumawe Terlantar

Regional
Elaktabilitas Ganjar Kalah dari Prabowo di Survei Litbang 'Kompas', Puan: Jadi Tantangan

Elaktabilitas Ganjar Kalah dari Prabowo di Survei Litbang "Kompas", Puan: Jadi Tantangan

Regional
Tiba di Madinah, Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Batam Butuh 11 Kursi Roda

Tiba di Madinah, Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Batam Butuh 11 Kursi Roda

Regional
Gempa M 5,5 Guncang Tanimbar, Maluku, dan Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,5 Guncang Tanimbar, Maluku, dan Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Truk Tangki Terbakar di Km 56 Tol Tangerang Merak, Lalu Lintas Dialihkan

Truk Tangki Terbakar di Km 56 Tol Tangerang Merak, Lalu Lintas Dialihkan

Regional
Puluhan Pedagang Korban Kebakaran Pasar Raya Padang Cegat Andre Rosiade, Curhat Soal Bantuan Modal

Puluhan Pedagang Korban Kebakaran Pasar Raya Padang Cegat Andre Rosiade, Curhat Soal Bantuan Modal

Regional
Dapat Golok Ciomas dari Relawan di Banten, Ganjar: Ini Lambang Kekuatan, Bukan Kekerasan

Dapat Golok Ciomas dari Relawan di Banten, Ganjar: Ini Lambang Kekuatan, Bukan Kekerasan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Kejanggalan Kematian Siswa SMP di Makassar | Pengakuan ART Pembunuh Ibu Anggota DPR di Indramayu

[POPULER NUSANTARA] Kejanggalan Kematian Siswa SMP di Makassar | Pengakuan ART Pembunuh Ibu Anggota DPR di Indramayu

Regional
Kasus Penganiayaan ART oleh Majikan di Bandar Lampung, Ibu dan Anak Jadi Tersangka

Kasus Penganiayaan ART oleh Majikan di Bandar Lampung, Ibu dan Anak Jadi Tersangka

Regional
10 Daftar Perjanjian Bersejarah di Indonesia dan Isinya

10 Daftar Perjanjian Bersejarah di Indonesia dan Isinya

Regional
Cerita Anisa Diminta Mundur Sekolah lantaran Jarang Masuk Kelas karena Tunggui Adik yang Gizi Buruk

Cerita Anisa Diminta Mundur Sekolah lantaran Jarang Masuk Kelas karena Tunggui Adik yang Gizi Buruk

Regional
Kronologi Siswa SD di Kupang Bawa Pistol ke Sekolah, Awalnya Disimpan Orangtua di Atas Lemari

Kronologi Siswa SD di Kupang Bawa Pistol ke Sekolah, Awalnya Disimpan Orangtua di Atas Lemari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com