Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja 13 Tahun Korban Sandera Abu Sayyaf Bebas, Keluarga: Mudah-mudahan Dipulangkan Secepatnya

Kompas.com - 22/03/2021, 16:50 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi

WAKATOBI, KOMPAS.com – Keluarga korban sandera Abu Sayyaf yang berada di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara,  mengaku lega dan senang setelah mengetahui  seorang anggota keluarganya, MK (13) berhasil dibebaskan dari kelompok Abu Sayyaf oleh tentara Filipina.

Keluarga korban sandera Abu Sayyaf berharap agar anggota keluarganya tersebut segera bisa dipulangkan ke Indonesia.

“Kita sangat sangat bersyukur dan rasa terima kasih kami kepada pemerintah Indonesia dan tentara Filipina, kami keluarga sangat bersyukur dan mudah-mudahan anak ini bisa segera dipulangkan secepatnya,” kata paman korban sandera Abu Sayyaf, La Sambo, Senin (22/3/2021).

Baca juga: Pemerintah Pastikan Semua WNI Tawanan Abu Sayyaf Bebas

La Sambo mengetahui keberadaan keponakannya telah dibebaskan melalui pesan singkat WhatsApp dari adiknya yang berada di Malaysia.  

“Pesan WA dari adik saya di Malaysia bahwa anak itu sudah ditemukan oleh tentara Filipina di sebuah pulau. Dia ditemukan Minggu (21/3/2021) sekitar jam 6.30 kemarin,” ujarnya.

Ia sangat berharap kepada Pemerintah Indonesia agar keponakannya, MK , bisa dipulangkan ke Kabupaten Wakatobi.

“Ini supaya dia bisa sekolah seperti anak-anak lainnya. Jadi kami sangat berharap agar pemerintah bisa memulangkan dengan cepat,” ucap La Sambo.

Baca juga: Pemuda WNI yang Disandera Abu Sayyaf Dibebaskan

Sebelumnya diberitakan, MK disandera kelompok Abu Sayyaf bersama pamannya, Arsyad, dan empat orang WNI lainnya saat sedang berada di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada Kamis (16/1/2020)

MK saat ini belum menempuh pendidikan sekolah selama berada di Malaysia bersama ayahnya. MK merupakan anak dari pasangan Yai Bin Kii dan Jayana. Sejak kecil bocah 13 tahun itu telah ditinggalkan ibunya.

Setiap hari, MK bersama dua orang saudaranya dititipkan kepada keluarganya yang lain bila ayahnya pergi memancing dan berhari-hari di lautan.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf sudah dibebaskan oleh aparat keamanan Filipina.

Sedikitnya ada empat WNI yang sebelumnya diculik kelompok Abu Sayyaf. Keempatnya berhasil dibebaskan dalam waktu yang berbeda.

Pertama, tiga WNI berinisial AKM (30), AD (41), dan AR (26) pada Kamis (18/3/2021) dan MK pada Minggu (21/3/2021).

Adapun MK berhasil dibebaskan dari tangan kelompok Abu Sayyaf dalam operasi gabungan aparat keamanan Filipina.

MK diselamatkan usai aparat keamanan setempat terlibat baku tembak dengan kelompok Abu Sayyaf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Pejabat DKP Banten Ditetapkan Tersangka Korupsi Breakwater Cituis

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Ambil Formulir Pendaftaran PDI-P, Ketua DPRD Banyumas Siap Maju Pilkada Lagi

Regional
Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia 'Manusia Silver'

Viral, Video Anggota Satpol PP Makassar Dipukul Saat Razia "Manusia Silver"

Regional
Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Regional
Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Mayat Wanita Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan Mataram NTB

Regional
Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Polisi Cari Pelaku dan Penyebar Video Adegan Oral Seks di Tempat Wisata Air Panas di Maluku Tengah

Regional
Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Lerai Teman Berkelahi karena Masalah Asmara, Pemuda di Bangka Barat Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com