Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Jika Mudik Tak Dilarang, Ekonomi Jabar 2021 Diprediksi Membaik

Kompas.com - 19/03/2021, 08:10 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengomentari kebijakan pemerintah yang tidak akan melarang masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2021.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jabar, Herawanto mengatakan, kebijakan strategis ini diambil tentunya dengan berbagai pertimbangan. Seperti hal nya beberapa kebijakan strategis yang diambil di tahun 2020.

"Kebijakan strategis yang diambil terbukti selamatkan ekonomi Jabar dan kembali tumbuh pada kuartal I 2020," ujar Herawanto di Bandung, Jumat (19/3/2021).

BI mencatat, pada triwulan IV 2020, angka kontraksi semakin mengecil dari -4,01 persen menjadi -2,39 persen.

Baca juga: Tak Ada Larangan Mudik, Bupati Khawatir Kasus Covid-19 di Sumedang Melonjak

Pada triwulan I-2021, perekonomian Jawa Barat diproyeksikan masih akan melanjutkan tren perbaikan. Ke depan, perekonomian Jabar pada triwulan II 2021 diperkirakan tumbuh lebih tinggi dibanding triwulan I 2021.

Perbaikan ekonomi akan mendorong daya beli masyarakat sejalan dengan perbaikan pendapatan.

Ekonomi yang membaik juga akan meningkatkan permintaan pada beberapa komoditas seperti durable goods yang semula masih tertahan akibat penurunan daya beli selama pandemi tahun 2020.

Baca juga: Pemerintah Tidak Melarang Mudik, Ridwan Kamil: Apa Pun Boleh, asal...

Herawanto meyakini, ketika kebijakan diluncurkan, pemda akan menerjemahkannya dengan kebijakan terukur. Baik dengan melakukan pendekatan kesehatan, ekonomi, dan lainnya.

"Kalau daerah merah, pendekatan kesehatan yang dilakukan. Kalau titik menghijau, pendekatan ekonomi yang dilakukan," ucap dia.

Misal di kuartal I 2020 saat PSBB ketat dilakukan, pergerakan manusia, barang, dan jasa terhambat. Bahkan saat berbicara transaksi online sekalipun ketika barang tidak terkirim, tidak menjadi transaksi.

"(Pemerintah sedang melakukan) kebijakan terukur. Dimana keseimbangan dilakukan tergantung titik (kondisi Covid-19)," tuturnya.

Salah satu kebijakan lain yang tengah digenjot untuk perbaikan perekonomian adalah digitalisasi. Pihaknya bersama Pemprov Jabar dan instansi lainnya terus menggenjot upaya tersebut.

"Implementasi elektronifikasi atau digitalisasi pembayaran dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Jabar sekitar 11 sampai 14 persen," katanya.

Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pada dasarnya saat ini aktivitas apapun diperbolehkan selama disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, ada perbedaan kondisi terkait penanganan Covid-19 tahun ini dengan tahun lalu.

Kelebihan tahun ini pemerintah memiliki teknologi pengetesan antigen yang tidak ada di tahun 2020. Sehingga pengetesan bisa dilakukan dengan cepat. Stok Antigen hingga PCR pun melimpah.

"Kelebihan tahun 2021 dibanding tahun 2020 ada dua yaitu kita punya teknologi antigen yang melimpah untuk pengetesan di jalan, dulu kan tidak ada, PCR juga melimpah," tuturnya.

Kelebihan kedua, vaksinasi gencar dilakukan di berbagai daerah. Untuk itu, ia tidak mempermasalahkan silaturahim mudik Lebaran dilakukan tahun ini dengan catatan disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menghindari potensi penularan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com