Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Sekarang Eranya Model Bisnis "Sharing Economy"

Kompas.com - 22/03/2019, 17:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, saat ini bukan lagi zamannya sebuah perusahaan memiliki aset yang banyak, sebab saat ini eranya model bisnis dengan kepemilikan bersama (sharing economy).

Hal tersebut disampaikan Kalla dalam peresmian Jusuf Kalla Entrepreneurial Leadership Centre (JKELC) di Universitas Tanri Abeng, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat (22/3/2019).

"Yang berubah ialah kepemilikan menjadi tidak lagi penting oleh pemilik tetapi sharing. Aset tidak perlu banyak. Sama dengan seperti banyak perusahaan-perusahaan yang baru, yang penting inovasi, ide, kemudian disebar, kemudian ada sharing. Jadilah perusahaan besar," ujar Kalla.

Baca juga: AHY Minta Presiden Terpilih Perbanyak Pusat Inkubasi Start-up

Fenomena tersebut, kata Kalla, merupakan revolusi dalam bisnis. Karena itu, sambung dia, sebuah perusahaan besar saat ini kerap memiliki pegawai yang sedikit dan gedung kantor yang kecil.

Sebab, saat ini, khususnya perusahaan baru yang bergerak di bidang e-commerce telah memanfaatkan teknologi informasi sehingga tak harus memiliki banyak karyawan dan gudang barang yang besar.

"Sekarang dengan 10 orang bekerja di rumah, sudah dapat menjadi global. Sudah menjual apa saja dari Indonesia ke Eropa dengan hanya bekerja lewat internet dan sebagainya sudah bisa mempunyai seakan-akan cabang dimana-mana. Jadi global small business," kata Kalla.

Baca juga: Start Up Ini akan Bangun Ratusan Kampung Perikanan Digital

Bahkan, kata Kalla, saat ini justru start up besar cenderung merugi namun valuasinya tinggi dan terus diminati investor.

"Banyak perusahaan seperti Go-jek, Grab, dan sebagainya, menurut laporannya rugi tapi nilainya naik terus. Dan orang investasi terus. Kapan berakhirnya tidak ada yang tahu. Tetapi perusahaan nilainya naik terus. Sahamnya naik terus," lanjut dia.

Kompas TV Menjamurnya perusahaan rintisan atau "start-up" membuat perusahaan modal ventura semakin jeli memilih dan menanamkan modalnya. Start-up yang sejalan dengan bisnis induk ventura serta mempunyai efek pengganda bagi lingkungan berpotensi besar mendapatkan dana kelas kakap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com