Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk... Belajar Bikin Wayang di Pendopo Purwakarta!

Kompas.com - 03/03/2017, 20:54 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.com – Djani (54) duduk bersila. Matanya tertuju pada sepotong kayu. Dengan kelihaian tangannya, potongan kayu tersebut ia ukir menjadi kepala wayang golek.

Tak jauh dari tempatnya duduk ada beberapa orang pemuda. Dengan seksama mereka menonton Djani. Sesekali mereka memegang hasil ukiran Djani dan memainkannya bersama teman-temannya.

"Bah, ari ieu tina kayu naon? (Pak, kalau ini terbuat dari kayu apa?)," ujar salah seorang pemuda, Arif Hermansyah, sambil memperlihatkan kepala wayang yang baru selesai diukir, belum lama ini.

"Tiasa Pule, Pulantan, Lame, diameterna minimal 30 cm. (Bisa menggunakan kayu jenis pule, pulantan, lame. Diameternya minimal 30 cm)," tutur Djani.

Dialog pun terjadi. Djani menjelaskan komponen mendasar dalam pembuatan wayang golek.

"Ada beberapa bagian pembuatan wayang yaitu kepala, badan, tangan, tutuding, acuk, pewarna, dan kain bawah," tuturnya.

Bagian paling sulit adalah membuat kepala wayang. Karenanya, Djani kerap membuat kepala, sedangkan tangan dan beberapa bagian wayang lainnya bisa dikerjakan oleh pegawainya.

"Walau berguru dari orang yang sama, dengan teknik dan peralatan yang sama, hasilnya akan berbeda," ucapnya.

RENI SUSANTI/KOMPAS.com Mulai pagi sampai sore Djani membuat wayang golek di Pendopo Purwakarta.
Djani menceritakan, pada zaman wali, sebelum membuat wayang biasanya membaca syahadat. Selain itu, disediakan kopi pahit, maupun kopi manis. Para pengrajin wayang pun harus mempelajari sejarah wayang.

Dia berkisah, dirinya pernah tinggal di beberapa tempat untuk membuat wayang. Beberapa tempat dia jelajahi, mulai dari Bogor saat mempelajari pembuatan wayang ke Abah Ahing hingga pada 1989, ke Sukamaju, Purwakarta.

"Pernah kerja juga di Pasar Seni Ancol. Di sana, dalang menggunakan bahasa Inggris saat memainkan wayangnya," terangnya.

Djani mengakui, pasar luar negeri untuk wayang sangat besar. Wayang yang dia buat pun banyak dijual ke galeri-galeri di Jakarta, Bali, dan luar negeri. Untuk pasar luar negeri yang paling disukai Ramayana, sedangkan pasar dalam negeri menyukai Mahabharata.

Obrolan pun terhenti ketika Djani memperlihatkan cara membuat wayang. Dia lalu bercerita tentang cara membuatnya.

"Yang mau belajar ayo, saya tidak akan pelit berbagi ilmu," katanya.

RENI SUSANTI/KOMPAS.com Bagi yang ingin belajar membuat atau memesan wayang golek tinggal mengunjungi Pendopo Purwakarta.
Suvenir

Itulah sebagian kegiatan Djani sehari-hari. Mulai pagi sampai sore dia membuat wayang golek di Pendopo Purwakarta.

Sejak 2016, Djani "dibawa pulang" Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dari Bali. Kepulangannya itu khusus untuk membuat wayang dan berbagi ilmu di Pendopo Purwakarta.

Bagi yang ingin belajar membuat atau memesan wayang golek tinggal mengunjungi Pendopo Purwakarta. Selain membuat wayang, pengunjung bisa belajar membuat suling dari Abah Udju.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku sengaja membawa pulang Djani dari Bali untuk mengembangkan wayang di Purwakarta. Karya-karyanya menjadi koleksi Pemkab Purwakarta, dan ke depan akan dijadikan suvenir.

"Banyak ahli di bidang kreativitas lari ke luar negeri dan diambil oleh negara tetangga karena tidak kita urus. Karenanya, saya panggil orang-orang itu ke Pemda dan kami gaji," tuturnya.

RENI SUSANTI/KONTRIBUTOR PURWAKARTA 

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup KBMKB Ke-22, Bupati Klaten Harap Pembangunan Beri Manfaat bagi Masyarakat

Tutup KBMKB Ke-22, Bupati Klaten Harap Pembangunan Beri Manfaat bagi Masyarakat

Advertorial
Transaction Banking dan Bisnis Treasury BRI Sabet 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

Transaction Banking dan Bisnis Treasury BRI Sabet 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

Advertorial
Cukup dari Rumah, Printer Canon Ini Bisa Cetak Foto Berkualitas Tinggi dan Efisien

Cukup dari Rumah, Printer Canon Ini Bisa Cetak Foto Berkualitas Tinggi dan Efisien

Advertorial
Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Konsumsi Gizi Seimbang untuk Cegah Stunting

Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Konsumsi Gizi Seimbang untuk Cegah Stunting

Advertorial
Intip Bunga Deposito 4 Bank di Indonesia, Mana yang Paling Cuan?

Intip Bunga Deposito 4 Bank di Indonesia, Mana yang Paling Cuan?

Advertorial
Begini Loh Cara Miliki Rumah Green Concept di Terravia Adora Primes, dengan KPR BRI

Begini Loh Cara Miliki Rumah Green Concept di Terravia Adora Primes, dengan KPR BRI

Advertorial
Gandeng GarudaKu, UKM Esport Ukrida Gelar LENM

Gandeng GarudaKu, UKM Esport Ukrida Gelar LENM

Advertorial
Pendaftaran Resmi Dibuka, Lestari Awards 2024 Ajak Pelaku Industri Ciptakan Masa Depan yang Lebih Baik

Pendaftaran Resmi Dibuka, Lestari Awards 2024 Ajak Pelaku Industri Ciptakan Masa Depan yang Lebih Baik

Advertorial
Tips Bebas Boncos Dengan Atur Limit Debit BRI di BRImo!

Tips Bebas Boncos Dengan Atur Limit Debit BRI di BRImo!

Advertorial
Jalin Sinergi dengan Asabri, Pos Indonesia Antarkan Dana Pensiun Langsung ke Rumah

Jalin Sinergi dengan Asabri, Pos Indonesia Antarkan Dana Pensiun Langsung ke Rumah

Kompas Advertorial
Ribuan Pelajar Kabupaten Klaten Semarakkan Gebyar Inovasi Pendidikan 2024

Ribuan Pelajar Kabupaten Klaten Semarakkan Gebyar Inovasi Pendidikan 2024

Advertorial
Punya Tema dan Paket Menarik, Yuk Rayakan Ulang Tahun di McDonald’s Indonesia, Harga mulai Rp 44.000

Punya Tema dan Paket Menarik, Yuk Rayakan Ulang Tahun di McDonald’s Indonesia, Harga mulai Rp 44.000

Advertorial
Mewah dan Artistik, Intip Pesona Motif Marmer Bookmatch dari RomanGranit Grande

Mewah dan Artistik, Intip Pesona Motif Marmer Bookmatch dari RomanGranit Grande

Advertorial
Pentingnya Menjaga Keamanan Data Pasien pada SIMRS

Pentingnya Menjaga Keamanan Data Pasien pada SIMRS

Advertorial
Berkontribusi di Bidang Ekonomi dan Sosial, BRI Raih 2 Penghargaan dari CNN Indonesia Awards Bali 2024

Berkontribusi di Bidang Ekonomi dan Sosial, BRI Raih 2 Penghargaan dari CNN Indonesia Awards Bali 2024

Advertorial
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com