Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Ojek Gantung Diri, Diduga karena Belajar Ilmu Hitam

Kompas.com - 01/07/2013, 13:57 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Abdul Hakim (29) yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek ditemukan tewas di kediamannya di Jalan Mawar, RT 13 RW 01, Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (1/7/2013). Dia mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri setelah disebut-sebut belajar ilmu hitam.

Jenazah Abdul pertama kali ditemukan oleh Zulkifli, pamannya, sekitar pukul 04.00. Saat itu, dia hendak menggunakan kamar mandi sehabis memasang bendera parpol.

"Pas dia (Zulkifli) masuk kamar mandi, tiba-tiba ngelihat almarhum udah ngegantung aja. Dia langsung teriak panggil semua orang di sini," kata Taufik Hidayat (45), paman Abdul, saat ditemui Kompas.com di rumah duka, di Cipinang Muara, Senin siang.

Warga pun berdatangan setelah mendengar teriakan Zulkifli. Abdul terlihat menggantung di atas plafon dengan leher terjerat kain. Taufik mengatakan, keluarga sama sekali tidak merasa bahwa Abdul akan mengakhiri hidupnya seperti itu.

"Malamnya jam 11 masih beli rokok, terus adik saya yang perempuan masih minjem kamar mandi jam 12," ujar Taufik.

Taufik mengatakan, dari kabar yang didapatnya, Abdul diduga belajar ilmu hitam dari seorang sopir bajaj di wilayah Pancoran, Jakarta Selatan. Sebelum berteman dengan sopir bajaj itu, ia mangatakan keponakannya tidak bertingkah aneh. Namun, sejak 8 bulan bertemu dengan sopir bajaj itu, Abdul mulai menunjukkan sikap seperti orang yang memiliki gangguan kejiwaan.

"Dia belajar ilmu diajarin sopir bajaj yang katanya bisa ngobatin orang juga bisa guna-gunain orang," ujar Taufik.

Namun setelah itu, Abdul mulai bertingkah tidak wajar. Pernah, kata Taufik, keponakannya itu bertingkah aneh di tepian BKT. Tidak hanya keponakannya, menurut Taufik, salah satu teman Abdul yang bernama Adit juga pernah mengalami nasib yang sama.

"Tapi Adit bibirnya hanya kayak kebakar gitu. Akhirnya disuruh berhenti (belajar)," katanya.

Almarhum, kata Taufik, tinggal sendiri di rumah milik orangtuanya. Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Dia meninggalkan seorang kakak perempuan yang tinggal terpisah di wilayah Pondok Bambu. Abdul pernah menikah, tetapi sudah bercerai dengan istrinya.

"Pernah nikah, tapi enggak punya anak," ujarnya.

Meski sudah melapor ke kepolisian, pihak keluarga menolak jenazah Abdul diotopsi. Abdul dimakamkan di TPU Cipinang Besar setelah zuhur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com