Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wasis Bunuh Diri karena Keterbatasan Dana

Kompas.com - 07/06/2013, 02:51 WIB

Pekanbaru, Kompas - Wasis Ramadhan (23), warga Kelurahan Tanjung Rhu, Limapuluh, Kota Pekanbaru, Riau, Selasa (4/6), mengakhiri hidupnya dengan tragis. Dia bunuh diri menggunakan pisau dapur di rumahnya.

Wasis bunuh diri karena keterbatasan dana untuk mengobati penyakit lambungnya yang kronis dan tak kunjung sembuh. Ini sebuah ironi di provinsi yang selama ini dikenal kaya dengan minyak bumi dan gas alam.

Meski sempat dilarikan ke Rumah Sakit Petala Bumi—lalu dibawa lagi ke RSUD Arifin Ahmad—nyawa anak kedua dari 10 bersaudara itu tak tertolong.

Keluarga Wasis enggan menjelaskan peristiwa yang terjadi itu. Eko Suryono (25), kakak tertua Wasis, mengatakan, keluarganya masih berduka sehingga tak ingin membuka kasus tersebut. ”Maaf, ya, kami belum dapat memberi informasi. Ibu saya masih sering pingsan, sampai sekarang,” ujarnya, Kamis (6/6), sambil masuk ke rumah.

Menurut Sinten (54), tetangganya, yang rumahnya terletak di depan rumah keluarga Wasis, Wasis sudah lama menderita penyakit lambung akut. ”Sakitnya sering kambuh. Keluarganya sering membawanya ke rumah sakit untuk berobat, tetapi tak sembuh. Senin kemarin, saya diberi tahu Wasis masuk rumah sakit lagi. Saya berencana menjenguknya, tetapi Selasa siang saya diberi tahu Wasis sudah pulang. Saya kira sudah sembuh, ternyata sorenya ada ribut-ribut di rumahnya dan dapat kabar Wasis meninggal,” tuturnya.

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Limapuluh Inspektur Satu Herman Pelani mengatakan, Wasis diduga depresi karena penyakitnya tak kunjung sembuh, sedangkan keluarganya tidak memiliki cukup uang untuk biaya pengobatannya. Suryono, ayah Wasis, dibantu keluarganya, hanya pedagang sate kambing di rumah kontrakannya. Wasis hanya bekerja membantu keluarganya berdagang sate.

Menurut Herman, keluarganya sempat membawa Wasis ke Rumah Sakit Santa Maria. Akan tetapi, karena biayanya mahal, mereka memulangkannya. Sepulang dari rumah sakit, Suryono dan keluarganya membicarakan dana pengobatan Wasis di ruang tamu. Belum tuntas pembicaraan, Wasis yang masih meringis kesakitan masuk ke dapur. Saat itulah rupanya Wasis nekat mengakhiri hidupnya.

Meskipun provinsi ini memiliki program Jaminan Kesejahteraan Masyarakat dan Jaminan Kesejahteraan Daerah, Wasis tak punya kartu-kartu itu untuk berobat. (sah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com