Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru-Kepala SD Berkonflik, Orangtua Siswa Segel Sekolah

Kompas.com - 03/06/2013, 18:37 WIB
Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati

Penulis

KENDARI, KOMPAS.com - Konflik antara guru dan kepala SDN Doule, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara hingga kini belum berakhir. Bahkan konflik ini melibatkan orangtua siswa.

Bahkan, orangtua siswa menyegel sekolah tersebut dengan cara membentangkan spanduk di gerbang sekolah. Spanduk itu bertuliskan desakan agar Kepala SDN Doule Hj Rosmiati M SPd segera diberhentikan.

Tidak hanya itu, orang tua siswa juga mendesak Dinas Pendidikan Bombana untuk mengembalikan tiga guru SDN Doule yang dimutasi belum lama ini. "Wajar saja kalau orangtua siswa mau menyegel sekolah, karena lahan bangunan SD ini merupakan lahan milik komite sekolah," ungkap Ketua Komite SDN Doule La Ode Gurumbi MPd, Senin (3/6/2013).

Sementara itu, Supratman, salah seorang guru yang dipindahkan ke SD Tahi Ite, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana, mengatakan, seharusnya kepala sekolah yang diganti.

"Yang didesak untuk dipindahkan itu kepala sekolah, kenapa guru guru yang dipindah," timpal Supratman diamini rekan-rekannya sesama guru.

Sementara itu, La Ode Gurumbi MPd mengundurkan diri sebagai ketua Komite Sekolah karena tidak sanggup menangani masalah yang terjadi sejak tiga bulan terakhir itu.

"Saya sudah sampaikan pengunduran diri saya pada semua anggota komite dan Dinas Pendidikan Bombana," katanya.

Menurut Gurumbi, Komite Sekolah sudah menempuh sejumlah upaya persuasif untuk menyelesaikan konflik yang berkepanjangan itu. Sebab, akibat konflik tersebut ratusan siswa SDN menjadi korban. Dan masalah ini makin parah dengan adanya mutasi tiga guru SDN Doule.

"Kita sudah menempuh berbagai macam cara, termasuk mempertemukan guru, dan kepala sekolahnya untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi pemerintah terkait tidak menanggapi ini secara positif," ujarnya.

"Jadi buat apa saya bertahan, kalau ternyata saya tidak sanggup lagi menghadapi masalah ini. Saya harus berjiwa besar saja dan ksatria," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, 15 guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Doule di Kelurahan Lameroro, Kecamatan Rubia, Kabupaten Bombana, melakukan aksi mogok mengajar. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap perilaku kepala sekolahnya, Hj Rosmiati SPd, yang dinilai merendahkan martabat guru. Akibat pemogokan itu, 338 siswa SDN tersebut telantar dan tidak bisa mengikuti proses belajar dan mengajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com