Tangerang, Kompas -
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang Herry C Trunajaya melaporkan kasus itu ke Kepolisian Resor Tangerang Kota.
”Bayangkan saja jika tekanan kendaraan truk 8 ton terus-menerus menekan jembatan tanpa baut, tentu sangat membahayakan warga yang melintasinya,” kata Herry kepada wartawan di Tangerang, Jumat (31/5).
Semua jembatan yang ada, dari yang panjangnya 5 meter hingga ratusan meter, kata Herry, menjadi sasaran aksi pencurian tersebut. Para pencuri sangat senang mencuri baut dan ornamen besi dari jembatan tersebut karena harga jual besi cukup mahal.
”Aksi pencurian diduga dilakukan pada malam hari karena aksinya membutuhkan waktu cukup lama,” kata Herry.
Kasus pencurian ornamen besi jembatan ini terungkap saat petugas memeriksa Jembatan Lim Sioe Liong yang menghubungkan Jalan MH Thamrin dan Imam Bonjol.
Jembatan sepanjang 120 meter, lebar 9 meter, dan kapasitas muat sebesar 12 ton yang dibangun tahun 2000 itu terasa bergetar dan bergoyang setiap kali dilalui kendaraan. Setelah diperiksa, ternyata banyak bautnya yang hilang.
Menurut Kepala Dinas PU Kota Tangerang Karsidi, ada sekitar 300 baut dan ornamen besi hilang di jembatan itu. Di antaranya, 228 baut diameter 3 sentimeter dan panjang 7 sentimeter yang terpasang di baja siku pengikat ginder baja serta 72 baut ukuran 3,5 sentimeter pengikat angkur ginder baja. Ornamen besi yang hilang antara lain 36 baja siku dengan panjang 1,55 meter serta 36 baja siku dengan panjang 1,38 meter.
”Ini sangat berbahaya karena bisa terjadi kecelakaan,” kata Karsidi.
Temuan itu, kata Karsidi, membuat petugasnya memeriksa semua jembatan. Hasilnya, banyak ornamen besi yang hilang di jembatan lainnya.
Atas kejadian itu, pihaknya segera melaporkan hal ini ke Polres Tangerang Kota. Pihaknya juga telah melakukan perbaikan atas jembatan-jembatan yang bermasalah tersebut.
”Pekerjaan sudah rampung 30 Mei. Sekarang, semua baut sudah terpasang dan siku yang hilang diganti,” ucap Karsidi.