Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Buka Suara soal Penghargaan Toleransi

Kompas.com - 27/05/2013, 09:42 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara mengenai rencana pemberian penghargaan World Statesman Award dari organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (ACF) untuk dirinya, di New York, Amerika Serikat. Presiden mengatakan, penghargaan tersebut akan dia terima sebagai Presiden, bukan pribadi.

Presiden juga meluruskan anggapan dari berbagai pihak bahwa dia ke AS hanya untuk menerima penghargaan tersebut. Padahal, kata dia, kunjungan ke AS pun dalam rangka pertemuan ke-5 Panel Tingkat Tinggi mengenai Agenda Pembangunan Pasca-2015.

Presiden mengaku mendengarkan penolakan dari berbagai pihak atas penghargaan tersebut. "Saya menghormati, menghargai pandangan seperti itu sebagaimana saya menghormati dan menghargai pandangan-pandangan yang berbeda juga dari masyarakat kita," kata Presiden sebelum bertolak ke Swedia dan AS dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (27/5/2013).

Presiden mengatakan, publik seharusnya berterima kasih dan tidak boleh melihat penghargaan tersebut secara tidak baik. Pasalnya, kata dia, ACF merupakan lembaga internasional yang kredibel, yang telah mengamati Indonesia dengan saksama dari berbagai aspek. Hasil dari pengamatan itulah yang akhirnya menjadi dasar pemberian penghargaan.

"Dunia mengamati meski masih banyak kekurangan di negara kita. Sebagaimana yang saya ketahui, alasan (pemberian) penghargaan itu, misalnya kemajuan demokrasi kita, komitmen saya selaku presiden untuk membangun perdamaian, menyelesaikan konflik secara damai, penghormatan kepada HAM secara umum, peran dialog internasional, dan sebagainya," kata SBY.

"Meskipun sekali lagi masih ada masalah-masalah di dalam negeri kita, masih ada kejadian yang belum mencerminkan kerukunan hidup antarumat beragama, itu saya akui. Oleh karena itu, mudah-mudahan bagi saya sendiri, bagi bangsa Indonesia, hal-hal baik yang dilihat oleh dunia itu kita terima, kalau itu diakui. Kemudian, kita harus buat lebih keras lagi, lebih serius, dan efektif lagi untuk memperbaiki yang belum baik di negeri kita ini," imbuh Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com