Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejadian Luar Biasa, DBD di Ciamis

Kompas.com - 19/05/2013, 04:59 WIB

CIAMIS, KOMPAS.com - Dalam lima bulan terakhir sepanjang 2013, kasus demam berdarah dengue (DBD) di Ciamis, Jawa Barat, meningkat tajam. Menurut catatan Dinas Kesehatan Ciamis, dalam rentang waktu tersebut 141 orang dirawat akibat DBD. Dari ratusan yang terkena DBD, dua orang meninggal dunia.

Dua orang penderita DBD yang meninggal adalah atas nama Rika (7) dan Agung Ikin (45). Rika warga  Dusun/Desa Sindangjaya RT 9/03, Kecamatan Banjarasari yang meninggal di RSU Kota Banjar  pada Januari lalu. Sedangkan Agung, warga Kawali, meninggal di RSHS Bandung. Menurut Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Ciamis, H Yoyo, banyaknya kasus DBD selama Januari hingga Mei sudah termasuk kejadian luar biasa (KLB).

Kasi P4B Dinkes Ciamis Osep Hernandi mengatakan kasus DBD yang terjadi selama lima bulan terakhir sudah melampaui jumlah kasus sepanjang 2012. "Sepanjang 2012 hanya terjadi  138 kasus dengan 3 penderita meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2013 yang baru memasuki bulan kelima, sudah terjadi 141 kasus dengan korban  meninggal sudah dua orang. Kondisi ini sudah termasuk kategori KLB," ujar Osep.

Serangan DBD terbanyak, kata Osep, terjadi di Ciamis (27 kasus) dan Banjarsari (13 kasus). Lalu, Cisaga, Pangandaran dan Baregbeg (7 kasus). "Kasus DBD ini terjadi dan hampir menyebar di 36 kecamatan di Ciamis," kata Yoyo dan Oded.

Meningkat tajamnya kasus DBD di Ciamis selama 2013, kata Osep, lantaran cuaca yang tidak menentu, hujan masih sering turun diselingi panas terik. Osep mengatakan kondisi seperti itu memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegipty, penular DBD. "Kondisi pancaroba ini diperkirakan akan berlangsung sampai Juli," ujarnya.

Sementara itu penyakit cikhungunya yang sempat menyerang 20 warga di Lingkungan Blok Aren di Jalan Stasiun Ciamis, mulai reda. "Tidak ada penambahan kasus. Kasus cikhungunya di Blok Aren mulai reda," ujar Osep.

Menurut Osep, Dinas Kesehatan sudah menurunkan petugas ke lokasi untuk melakukan penyuluhan dan pendataan warga yang terjangkit cikhungunya. "Fogging belum dilakukan, langkah utama yang dianjurkan adalah pemberantasan sarang nyamuk," ujarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com