PALEMBANG, KOMPAS
Herman menandingi kekayaan calon gubernur petahana Alex Noerdin yang tercatat Rp 28,1 miliar.
Nilai kekayaan para kandidat dalam Pilkada Sumsel meningkat drastis dari Rp 3,2 miliar hingga Rp 11,6 miliar. Peningkatan nilai harta kekayaan ini rata-rata diperoleh dari penambahan nilai aset tak bergerak, yaitu tanah dan bangunan.
Kandidat dengan nilai kekayaan tertinggi kedua adalah calon gubernur petahana Alex Noerdin dengan Rp 28,1 miliar.
Nilai harta kekayaan tersebut dibacakan setiap kandidat dalam deklarasi laporan harta kekayaan calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel 2013-2018 yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Palembang, Sumsel, Rabu (15/5).
Berdasarkan laporan tersebut, nilai harta kekayaan Bupati Ogan Komering Ulu Timur itu naik
Peningkatan tertinggi kekayaan kandidat gubernur Sumsel nomor urut tiga itu terdapat pada aset tanah dan bangunan yang bertambah sekitar Rp 7 miliar dan usaha lahan seperti pertanian, perikanan, dan perkebunan yang meningkat hampir Rp 4 miliar.
Herman mengatakan, penambahan kekayaan ini terutama diperoleh dari berbagai usahanya sendiri, di antaranya usaha ritel, kontraktor, dan transportasi. Ia menyebutkan keuntungan terbesar berasal dari usaha transportasi. ”Selain itu, semua rata-rata aset lama yang pertambahan nilainya juga didapat dari pertambahan nilai jual obyek pajak,” katanya.
Nilai kekayaan tertinggi kedua adalah calon gubernur petahana Alex Noerdin dengan Rp 28,1 miliar. Nilai kekayaan kandidat gubernur Sumsel nomor urut empat ini naik Rp 8,4 miliar dibanding laporan tahun lalu dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Kenaikan nilai harta kekayaan Alex terbesar juga terdapat pada bertambahnya nilai aset tanah dan bangunan sekitar Rp 5,3 miliar. Juga terdapat penambahan nilai giro serta setara kas lainnya mendekati Rp 3 miliar.
Kenaikan nilai harta kekayaan cukup tinggi juga dicatatkan mantan Kepala Kepolisian Daerah Sumsel Irjen (Purn) Iskandar Hasan sebesar Rp 8,3 miliar dalam dua tahun. Saat ini, calon gubernur nomor urut dua yang juga mantan Kapolda Bangka Belitung dan Aceh tersebut dilaporkan mempunyai harta kekayaan senilai Rp 12,9 miliar dengan peningkatan tertinggi terdapat pada aset tanah dan bangunan.
Adapun Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mencatat kenaikan nilai harta kekayaan sebesar Rp 6,9 miliar selama tiga tahun terakhir. Nilai harta kekayaan kandidat gubernur Sumsel nomor urut satu itu saat ini tercatat Rp 11,9 miliar.
Laporan KPK ini didasarkan klarifikasi dan verifikasi harta kekayaan calon gubernur dan wakil gubernur Sumsel yang diselenggarakan di Palembang, Jakarta, dan Tangerang, 6-10 Mei lalu.
Terkait tingginya kenaikan nilai harta kekayaan para calon, Kepala Tim Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara KPK Adlinsyah Nasution mengatakan, perubahan positif nilai harta kekayaan para calon merupakan hal yang wajar. Sebagian pertambahan berasal dari naiknya nilai jual obyek pajak ataupun aset yang belum tercatat pada laporan sebelumnya.
”Kami hanya mencari data, melakukan verifikasi dan klarifikasi serta melaporkan. Kami mengharapkan masyarakat mengkritisi dan melaporkan jika mengetahui ada aset yang belum tercatat,” katanya.